Basuki TJahaja Purnama alias Ahok (Foto : ahok.org) |
Seperti yang
ditegaskan pakar komunikasi politik Emrus Sihombing kepada media siber JMSI,
Rabu, (24/11/2021). Ditegaskannya, sebaiknya para elite pemangku kebijakan
seharusnya mengemukakan pandangan yang positif ke ruang publik. Jangan sampai
mengumbar pernyataan yang justru membuat kesalahpahaman di publik tentang
kerja-kerja pemerintah.
Lewat video
berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi”, Ahok seolah menggugat
rencana pemerintah, melalui Indonesian Batery Corporation (IBC) untuk
mengakuisisi perusahaan mobil StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group,
Jerman. Tersirat, Ahok yang meledak-ledak ingin membawa masalah internal
korporasi ke ruang publik.
“Alangkah
baiknya para elite-elite kita, termasuk Ahok mengemukakan pandangan ke ruang
publik yang sifatnya semakin mempererat antar satu dengan yang lain, baik
antarnegara, baik dalam konteks industri mobil listrik,” kata Emrus.
Menurutnya,
relasi sosial harus tetap dijaga. Apalagi jika menyangkut kerjasama dalam upaya
mempercepat perekonomian Indonesia.
Emrus
sendiri berharap Indonesia bisa memiliki industri mobil listrik dan bisa
melakukan ekspor di saat Presiden Jokowi masih menjabat.
“Kenapa?
Karena kita memproduksi nikel (bahan baku baterei mobil listrik) termasuk yang
terbesar,” tegasnya.
Senada itu,
pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin
mengingatkan Ahok untuk membicarakan persoalan korporasi secara internal.
Setelah menjadi satu kebijakan yang solid, menjadi kewajiban bagi semua elemen
di dalam korporasi untuk berjalan di alur yang sama.
“Hal-hal
yang konsumsi internal, tak bagus diumbar ke luar," kata Ujang
Komarudin.*[Sumber : Jaringan Media Siber Indonesia].
Editor : Aan