Desa Punggur Kecil Menjadi Pelopor Kampung Literasi di Kalimantan Barat |
Bupati Muda
mengatakan pencanangan kampung literasi merupakan bagian dari upaya sinergi
“kepong bakol” dengan pemerintah kabupaten. Dirinya mengapresiasi Rumah Pintar
Punggur Cerdas yang telah berkiprah lama menggerakkan masyarakat yang ada di
Desa Punggur.
"Kampung
literasi ini komprehensif, karena di sini ada literasi kebudayaan, literasi
sosial, literasi olahraga, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya. Termasuk juga
pemberdayaan. Semua adalah upaya untuk bisa memberikan dampak yang jauh lebih
baik lagi. Apalagi literasi digital, yang pada era ini sangat dan sudah pasti
dibutuhkan," ujar Muda Mahendrawan.
Muda
menambahkan keberadaan kampung literasi adalah magnet yang akan menjadi upaya
memperkuat masyarakat dari sisi kualitas hidup.
“Karena
keberadaannya dapat meningkatkan wawasan dan memberdayakan masyarakat,”
ujarnya.
Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Sugeng Hariadi mengatakan
Kampung Literasi di Kalimantan Barat baru ada di Kabupaten Kubu Raya. Adapun di
seluruh Indonesia, Kubu Raya menjadi daerah ke-20 yang ditunjuk oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek)
untuk pencanangan Kampung Literasi.
“Jika
Kampung Literasi ini bisa dibentuk di masing-masing kabupaten/kota lainnya di
Kalbar, tentunya akan menimbulkan kesadaran bagi masyarakat betapa pentingnya
arti pendidikan dan sebagai upaya peningkatan pemberdayaan masyarakat. Jadi
tidak hanya literasi saja melainkan juga semua aspek bisa diberdayakan.
Sehingga dari literasi dengan pemahaman itu kita aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari,” kata Sugeng Hariadi seusai peresmian Kampung Literasi.
Sugeng
menyatakan pihaknya sangat mendukung pengembangan Kampung Literasi dan Kampung
Digital Gradasi, terutama dalam pemberdayaan masyarakat dan keaksaraan
fungsional yang menjadi program pemerintah secara nasional dalam pemberantasan
buta aksara.
“Kampung
Literasi ini merupakan program yang sangat baik yang tumbuh langsung dari bawah
(masyarakat desa), sehingga pengembangannya harus kita bantu bersama supaya
program ini lebih berkembang dan akan menular di seluruh wilayah di Kalimantan
Barat,” ujarnya.
Sungeng
menilai program ini juga sebagai upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). Selain itu pihaknya juga mendukung keberadaan Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) di daerah dengan menambah jumlah buku bacaan dan diharapkan
akan menambah semangat bagi anak-anak di desa.
“Alhamdulillah,
anak-anak di desa ini sangat luar biasa daya bacanya sehingga setiap buku yang
datang langsung dilahap dan jadi rebutan. Jika ketersediaan buku tidak ada,
maka anak-anak di sini terpaksa harus menunggu sampai buku itu datang,”
ungkapnya.
Pendiri
Rumah Pintar Punggur Cerdas Umilia mengatakan, pada bulan Juni 2021 lalu, PKBM
Rumah Pintar Punggur Cerdas mendapatkan apresiasi dari Kemendikbud Ristek untuk
melaksanakan kegiatan Kampung Literasi yang kemudian diberi nama Kampung
Literasi Punggur dengan tujuan untuk memajukan nilai literasi yang ada di Desa
Punggur Kecil.
"Alhamdulillah,
saat ini banyak program yang akan kami laksanakan antara lain berantas buta
aksara, hafalan Alquran, lapak buku, permainan tradisional, mendongeng, lomba
menulis, membaca dan mewarnai, workshop kerajinan tangan, workshop kesehatan,
wisata literasi, festival seni dan budaya, peluncuran Kampung Literasi,
peluncuran Kampung Digital Gradasi, peluncuran antologi puisi, dan peluncuran 1
dusun 1 pojok bacaan," papar Umilia. (rio/tim liputan).
Editor : Aan