![]() |
Anggota Komisi III DPRD Kubu Raya, Yoga Irawan |
Yoga Irawan
mengatakan warga yang datang tersebut menunjukkan akibat dari pencemaran limbah
tersebut warga mengalami iritasi pada kulitnya, akibat air yang digunakan telah
tercemar limbah PT. Pundi Lahan Khatulistiwa.
Yoga Irawan
Selaku anggota Komisi III Anggota DPRD Kubu Raya yang merupakan perwakilan
Dapil dimana peristiwa tersebut terjadi mengatakan jika kebocoran limbah
tersebut sangat berdampak pada warga, terlebih pemukiman terdekat dengan
Perusahaan.
"Air
yang masuk yang ke pemukiman warga, adalah air yang berbau dan keruh nah inilah
yang menjadi atensi kami, Saya sangat menyesalkan kejadian ini yang tadinya
terjadi pada tanggal 17 agustus kok berlarut- larut tidak diatasi segera oleh
pihak perusahaan," tegasnya pada Jumat sore (03/09/2021).
"Sebenarnya
banyak cara mengantisipasi pencemaran lingkungan tersebut, Dengan menyedot
limbah atau air kotor yang ada di pemukiman mereka dengan demikian setelah
kering nantinya air bersih masuk dan mencuci limbah tersebut," jelasnya.
Legislator Muda
ini menilai pihak Perusahaan tidak serius menangani hal ini, I\Yoga menilai
sudah sekian lama keluhan warga terkait limbah itu tapi hingga saat ini belum
tampak keseriusanya.
Yoga pun
menyayangkan pemberian bantuan yang di berikan oleh PT Pundi kepada masyarakat
yang diperuntukan menampung air bersih sebagai MCK warga yang ternyata drum bekas.
"Saya
pikir bantuan tong air yang layak, namun ternyata drum bekas, apakah seperti
ini bantuan yang harusnya diberikan oleh perusahan kepada warga yang terdampak.
seharusnya berikanlah tong air yang bersih dan air bersih," ucapnya dengan
sangat marah.
DPRD Kubu
Raya pun akan memanggil Perusahaan dan Dinas Lingkungan Hidup untuk
mengevaluasi sejauh mana pencemaran limbah yang terjadi di masyarakat, Yoga
menambahkan jika kerusakan lingkungan disebabkan oleh PT Pundi Lahan
Khatulistiwa bukanlah pertama kalinya yang telah di laporkan warga kepada DPRD
Kubu Raya.
"Laporan
Warga terkait pencemaran lingkungan yang terjadi bukan pertama kalinya, lalu
yang sekarang terjadi lagi, saya rasa jika disebabkan oleh hujan sepertinya
perlu kajian lah, tapi yang jelas menurut pandangan saya ini adalah keteledoran
dari perusahaan terkait penanganan atau antisipasi kolam limbah,” tegasnya.
"PT
Pundi Lahan Khatulistiwa lamban dan tidak serius menangani pencemaran ini
pasalnya kebocoran tanggul hanya di tutup dengan tangkos seharusnya di tutup
dengan tanah urukan untuk menutupi kebocoran limbah tersebut," pungkas
Yoga. (bian).
Editor : Aan