Tim Davis Indonesia Dilepas Berlaga Ke Barbados Mengharumkan Nama Bangsa |
Selama
pertandingan yang akan digelar di National Tennis Center Garfield Sobers Sports
Complex, St. Michael, Barbados itu, mereka akan didampingi Playing Captain Febi
Widiyanto, Manajer Tim Manager Dwi Budi Martono, Pelatih Okki Yonda, dan tenaga
kesehatan Dr. Mokhammad Rakhmad Abadi.
Tim Davis
Indonesia dilepas Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tennis Indonesia
(PELTI) Rildo Ananda Anwar dan Ketua Dewan Pembina PELTI Djan Farid di Rumah
Djan, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa siang (7/9).
Indonesia
dan Barbados yang berada di perairan Karibia sama-sama berada di World Group
II.
Round 1 di
Barbados akan diisi 12 pertandingan antara Zimbabwe vs Republik Rakyat China,
Bulgaria vs Mexico, Swiss vs Estonia, Tunisia vs Republik Dominika, Yunani vs
Lithuania, Denmark vs Thailand, Poland vs El Salvador, Slovenia vs Paraguay,
Turki vs Latvia, Afrika Selatan vs Venezuela, China Taipei vs Maroko, dan
Barbados vs Indonesia.
Delapan
negara pemenang dengan ranking teratas akan melaju ke babak play-offs World
Group I 2022. Kemudian, empat negara pemenang dari plays-offs World Group I itu
akan mengikuti knock-out tie di bulan November 2021.
Pemenang
pada babak knock-out tie akan melaju ke World Group I play-offs di tahun 2022,
sementara yang kalah pada knock-out tie akan mengikuti World Group II play-offs
di tahun 2022.
Selanjutnya
tim yang kalah pada World Group II akan mengikuti World Group II play-offs di
tahun 2022, dan tim yang kalah pada World Group II play-offs di tahun 2022 akan
terdegradasi ke Group III.
“Semoga Tim
Merah Putih mampu membuat kejutan,” ujar Ketum PELTI Rildo Ananda Anwar dalam
jumpa pers.
Dia
menambahkan, walau berusia muda, ketiga petenis yang memperkuat Tim Davis
Indonesia memiliki pengalaman bertanding kelas dunia. Justin Barki yang
beberapa waktu belakangan ini tinggal di Amerika Serikat menjadi andalan
Indonesia ketika bertemu Filipina dan Srilanka tahun 2018. Sementara Ari
Fahresi pernah mengemas satu angka dalam nomor tunggal ketika melawan Selandia
Baru tahun 2019, dan Gunawan menang atas petenis Kenya tahun lalu.
Adapun Ketua
Dewan Pembina PELTI, Djan Farid, dalam sambutannya mengatakan, kejuaraan ini
adalah salah satu tantangan besar yang dihadapi PELTI.
Dia percaya,
dengan kerja keras semala masa persiapan sejak awal tahun ini, Tim Davis
Indonesia dapat memetik hasil membanggakan.
Di sisi
lain, Djan mengatakan, PELTI di era Rildo Ananda Anwar telah berbuat banyak
membuat olahraga tenis lapangan (lawn tennis) lebih dikenal masyarakat luas.
“Sebelum ini
olahraga tenis lapangan kurang pemberitaan. Tapi sejak Pak Rildo menjadi
ketuanya, prestasinya mulai naik dan beritanya ada di mana-mana," ujar
Djan Farid yang juga anggota Dewan Pembina Jaringan Media Siber Indonesia
(JMSI) itu.
Setelah
Piala Davis di Barbados, tambahnya, ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di
Papua juga akan dimanfaatkan PELTI untuk memompa prestasi atlet-atlet tenis di
tanah air dan mempromosikan cabang olahraga ini.
Kapten Tim
Davis Indonesia, Febi Widianto, dalam sesi latihan Selasa pagi di Gelora Bung
Karno (GBK) Senayan, mengatakan, persiapan dia dan teman-temannya sudah matang.
Sebagai Playing Captain dalam kompetisi di Barbados, Febi juga dapat diturunkan
dalam pertandingan.
Febi dan
teman-temannya mengikuti Pelatnas sejak bulan Januari lalu. Pelatnas ini
tadinya juga ditujukan untuk ajang SEA Games yang akhirnya diundurkan
pelaksanaannya.
Febi juga
mengatakan belum bisa memastikan bagaimana tingkat kemampuan lawan-lawan yang
akan mereka hadapi di Barbados.
“Kita lihat
statistik saja peringkatnya berapa. Saya lihat di Barbados ada satu pemain yang
peringkatnya bagus, lebih bagus dari kita," ujarnya.
Meski tidak
tahu pasti kekuatan lawan, Febi tetap menyemangati rekan-rekannya untuk bermain
semaksimal mungkin.
“Kami semua
punya kesempatan untuk memenangkan pertandingan. Jadi kami tetap fight,"
pungkasnya.
Tim Davis
Indonesia akan bertolak dari tanah menuju Barbados via Abu Dhabi dan New York,
pada tanggal 10 September. Setelah mendarat di St. Michael pada 12 September,
tim Davis Indonesia akan menjalani karantina sambil berlatih sampai tanggal 16
September.
Pada tanggal
17 September Tim Davis Indonesia akan mengikuti dua pertandingan single dan
pada tanggal 18 September akan mengikuti dua pertandingan single dan satu
pertandingan double.*[Sumber : Jaringan Media Siber Indonesia].
Editor : Aan