![]() |
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo |
KALBARNEWS.CO.ID (BALI) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengapresiasi berbagai capain yang diraih Polri selama 100 hari kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Mengusung visi transformasi menjadikan Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).
Polri terus meningkatkan kinerjanya menjadi
lembaga penegak hukum yang tidak hanya tegas, melainkan juga memiliki personil
yang solid, profesional, dan mumpuni menghadapi era Police 4.0.
Hal tersebut disampaikan Ketua MPR RI,
Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) kepada
sejumlah awak media di Bali, Rabu (19/05/2021).
"Polri telah sukses meningkatkan
pelayanan publik berbasis teknologi informasi. Untuk fungsi Lantas, antara
lain, dengan menerapkan aplikasi SIM Internasional Online, aplikasi SIM
Nasional Presisi Online, aplikasi Ujian Teori SIM Online (Eavis), aplika
e-PPSI, aplikasi e-Rikkes, dan Samsat Digital Nasional. Sangat memudahkan
masyarakat dalam mengurus perpanjangan SIM secara online. Tinggal duduk manis
di rumah, SIM akan diantarkan langsung ke depan pintu rumah," ujar Bamsoet.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, dalam
fungsi Intelkam, Polri juga telah menerapkan pengajuan SKCK secara online.
Begitupun di berbagai fungsi lainnya. Antara lain di Sentra Pelayanan
Kepolisian Terpadu (SPKT), di Bareskrim melalui penerapan Surat Pemberitahuan
Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) Online, di Direktorat Tindak Pidana Siber
(Dittipidsiber) melalui aplikasi Patrolisiber.id, di Inspektorat Pengawasan
Umum Polri melalui Dumas Presisi, dan di Divpropam Polri melalui Propam
Presisi.
"Polri juga terus menambah fasilitas
tilang elektronik (e-TLE). Setidaknya hingga akhir Maret 2021, sebanyak 244 titik
kamera tilang elektronik telah tersebar di 12 wilayah Polda. Antara lain 98
titik di Polda Metro Jaya, 5 titik di Polda Riau, 55 titik di Polda Jawa Timur,
10 titik di Polda Jawa Tengah, 16 titik di Polda Sulawesi Selatan, 21 titik di
Polda Jawa Barat, 8 titik di Polda Jambi, 10 titik di Polda Sumatera Barat, 4
titik di Polda DIY, 5 titik di Polda Lampung, 11 titik di Polda Sulawesi Utara,
dan 1 titik di Polda Banten. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah,"
jelas Bamsoet.
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini
menerangkan, Polri juga masih dihadapkan pada berbagai pekerjaan rumah yang
tidak ringan. Salah satunya terkait pengembangan sumber daya Polri. Mengingat
dari makalah yang disampaikan Kapolri saat mengikuti fit and propper test di
DPR RI pada Januari 2021 lalu, tercatat per Oktober 2020, total SDM Polri
mencapai lebih dari 438.387. Terdiri dari 24.500 anggota Polri Mabes, 393.543
anggota Polri Polda, 3.950 PNS Mabes Polri, dan 16.391 PNS Polda.
"Besarnya jumlah SDM juga membawa
persoalan yang tidak mudah. Polri harus memastikan tidak ada ketentuan yang
diskriminatif, yang dapat menghambat pengembangan sumber daya Polri. Antara
lain terkait ketentuan personel yang dapat mengikuti sekolah staf dan pimpinan
untuk latar belakang lulusan tertentu, persyaratan menjadi kapolda, hingga
standar terhadap polisi wanita," pungkas Bamsoet. (*tim liputan).
Editor : Aan