Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad saat beriukan Kultum |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mendapat giliran menyampaikan Kuliah Tujuh Menit atau Kultum kepada Jemaah sholat Tarawih di Masjid Raya Mujahidin, Kota Pontianak, Sabtu (17/04/2021.
Dalam kuliah
singkatnya, Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengingatkan kepada
jamaah bahwa kemerdekaan bangsa
Indonesia tidak lepas dari peran para tokoh-tokoh dan umat Islam di seluruh
wilayah Indonesia yang berjuang bahu-membahu dengan komponen bangsa yang
lainnya dengan kebulatan tekad untuk merdeka.
Selanjutnya
mengatakan, dalam mengisi kemerdekaan ini kita harus memiliki ketahanan
nasional yang tangguh agar bangsa kita tidak kembali dijajah oleh bangsa asing
baik secara ekonomi, politik, budaya dan lain-lain.
Dijelaskan
Pangdam, ketahanan memiliki arti kuat menderita, dapat menguasai diri, tetap
pada keadaannya, keteguhan hati dan kesabaran. Sedangkan nasional memiliki
pengertian penduduk dari suatu wilayah yang telah mempunyai pemerintah serta
menunjukkan makna sebagai kesatuan dan persatuan dalam kepentingan bangsa yang
telah bernegara.
"Ada
pula yang mengartikan nasional sebagai seluruh kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara," jelas Pangdam.
Dengan
demikian kata Pangdam, sebenarnya ketahanan negara merupakan suatu hal yang
pokok yang menyangkut kemaslahatan manusia khususnya warga negara dalam sebuah
negara. Ketahanan disini dapat diartikan sebagai daya tahan suatu bangsa dan
akan lebih tepat dikategorikan di dalam lingkup dan materi keamanan insani
yaitu ancaman yang mengancam negara secara individual.
Salah satu
bentuk ancaman non fisik seperti Covid-19 termasuk dalam ketahanan. Ketahanan
nasional di tengah masa pandemi Covid-19 dapat dirasakan dalam wujud kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah seperti kebijakan pembatasan sosial berskala
besar, keringanan biaya listrik, larangan mudik pada saat lebaran, keringanan kredit dan prioritas anggaran
kesehatan dan kebijakan lainnya.
Tidak
dipungkiri bahwa setiap kebijakan tersebut tidaklah bisa memuaskan semua pihak
pasti ada yang sependapat dan yang kurang sependapat. Hal ini wajar dalam
sebuah negara demokrasi hal ini bukanlah sebuah masalah jika semua gagasan dan
tanggapan dilandaskan konsensus berbangsa dan bernegara.
Mesti
dipahami bahwa pandemi covid 19 tidak hanya menginfeksi manusia dari aspek
kesehatan tetapi juga menginfeksi ketahanan bangsa. Untuk memutus rantai
penularan Covid-19 maka gerakan manusia haruslah dibatasi, tetapi jika gerakan
manusia dibatasi maka juga akan beresiko perekonomian akan cenderung stagnan,
jika ekonomi stagnan maka negara akan menghadapi Resesi sehingga persoalan yang
dihadapi sedemikian kompleks.
Untuk itu
diperlukan kerjasama seluruh pihak untuk mengatasi ini. Jadi efek Covid-19
memang dirasakan terhadap seluruh sektor, sektor kesehatan, sosiokultural,
ekonomi, politik hingga secara khusus masalah tata cara beribadah.
Oleh karena
itu, Pangdam XII/Tpr berharap kepada umat Islam yang ada di Kota Pontianak
sebagai pemeluk agama mayoritas memegang peranan yang sangat penting di dalam
memperkuat ketahanan nasional. Umat Islam harus memiliki kontribusi dalam
menjaga dan memperkuat ketahanan nasional sebab Islam memiliki teladan yang
sempurna yaitu Rasulullah yang merupakan rahmatan lil alamiin.
"Oleh
karenanya setiap pribadi muslim juga harus menjadi rahmat bagi sekalian
makhluk, memiliki akhlakul karimah yang disegani oleh umat yang lain,"
tegas Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad. (tim liputan).
Editor : Aan