KALBARNEWS.CO.ID (SANGGAU) - Setiap pendatang dari negara tetangga diskrining ketat di PLBN Entikong Kabupaten Sanggau sebelum masuk ke Indonesia, orang dari negara tetangga termasuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang masuk ke Indonesia lewat Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong harus mengikuti prosedur ketat pencegahan penularan COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Kepala
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak Rahmat Subakti hal itu
sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 tersebut bisa menjadi percontohan
bagi PLBN lain.
“Kita akan melakukan
pencatatan-pencatatan yang berkaitan dengan orang dan asal-muasalnya, lalu
pendataan untuk pengisian EHAC baik elektronik maupun manual yang kemudian kita
lakukan input secara sistem sehingga data itu memang kita tercatat,” kata
Rahmat, Sabtu (10/04/2021) di Kantor KKP, Entikong.
Sejak tanggal 20 Maret sampai
tanggal 6 April 2021 di PLBN Entikong yang dikarantina sebanyak 1.787 orang,
PCR dengan hasil positif 6 orang, PCR dengan hasil negatif 1.201 orang, pasien
dirujuk 23 orang, dan isolasi 15 orang.
Kepala
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak Rahmat Subakti mengatakan
pengawasan dilakukan mulai dari desinfeksi saat kedatangan, baik orang maupun
barang bawaannya, selanjutnya dilakukan skrining dokumen dan penyelidikan
epidemiologi.
Tata laksana selanjutnya
dilakukan pemeriksaan antigen dan antibodi untuk melakukan penapisan positif
dan negatif, selanjutnya dilakukan swab PCR bagi yang hasilnya posistif saat
tes antigen dan antibodi. Yang terakhir adalah karantina selama 5 hari bagi
mereka yang negatif saat tes swab, sementara bagi yang positif diisolasi.
“Pada
saat dikarantina 5 hari, mereka diberi pemahanan terkait risiko penularan virus
COVID-19 dan diberi edukasi untuk menerapkan protokol kesehatan,” tutur Rahmat.
Ia
mengaku masih membutuhkan support baik ketenagaan maupun fasilitas serta
komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah.
Sekjen
Oscar mengatakan upaya pencegahan penularan COVID-19 di PLBN Entikong bisa
menjadi contoh Nasional.
“Saya
berharap dengan pola-pola kerja bersama ini melibatkan TNI Polri kita mengawal
PMI kita khususnya yang datang dari negara tetangga. PLBN kan tidak hanya di
sini, ada di Nunukan, di NTT yakni Atambua, Papua, dan berbagai tempat. Sekali
lagi ini yang harus kita kelola dengan baik,” ucapnya.
Sekjen
Oscar meninjau langsung penatalaksanaan pencegahan penularan COVID-19 terhadap
PMI. Ia mengungkapkan sudah ada beberapa peralatan yang telah dikirim termasuk
Laboratorium bergerak PCR.
“Tadi
ada keluhan SDM misalnya, saya berharap nanti dari dinas kesehatan Kabupaten
Sanggau ada tenaga-tenaga dokter internship yang berada di Puskesmas bisa
diberdayakan di sini. Begitu juga dari Poltekkes Kesehatan ada mahasiswa yang
berkaitan dengan pemeriksaan Lab bisa dikaryakan di sini,” ucap drg. Oscar
Ia
juga mengharapkan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan skrining atau testing
ini saya berharap betul-betul dapat dikelola dengan baik, dengan semangat
kolaborasi.
“Kami
di pusat di Kemenkes sendiri tentunya berfungsi sebagai back up pelayanan
kesehatannya untuk aspek-aspek surveilans kesehatannya, tata kelola kasusnya.
Tetapi berkaitan Bagaimana pengamanan, bagaimana hal-hal yang berkaitan dengan
non medis, tentunya bersama-sama dengan Satgas, dengan BNPB, dengan Kementerian
lembaga lain. Kita bekerja sama sekali lagi ini memang harus dilakukan secara
lebih komprehensif dan kolaborasi bersama,” tutur Oscar. (tim liputan).
Editor : Aan