Ketua Kadin Launching Ekspor Kratom Asal Kalbar Ke India

Editor: Redaksi author photo
Pelepasan Kontainer Ekspor Ke India Oleh Ketua Kadin Kalbar, Satyoso Tio

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kalimantan Barat melaunching ekspor serbuk kratom dari Kalimantan Barat tujuan Negara India pada Jumat (09/04/21) Kemarin, selain India sebelumnya negara lain telah menjadi tujuan komoditi Kalbar ini, nantinya kratom di India akan di produksi menjadi tepung dan tablet.

Ekspor tersebut secara resmi dilepas Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Provinsi Kalimantan Barat, Santyoso Tio didampingi Sekretaris Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kalbar, Bulyadi, Eksporter Paket Serbuk Kratom Rudyzar Zaidar Mochtar di Pergudangan Pal 5 Kota Pontianak.

Ketua KADIN Kalbar, Santyoso Tio mengatakan tanaman kratom adalah salah satu komoditas yang mampu menghidupi masyarakat di daerah pada masa pandemi ini. apalagi menurutnya kebanyakan pelaku kratom adalah petani lokal yang tergolong UMKM.

Kadin Kalbar terus berkomitmen untuk ikut berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi masyarakat saat pandemi Covid 19 masih melanda indonesia dan dunia, satu di antaranya yang dilakukan dengan turut memberikan suport terhadap para pelaku usaha di Kalimantan Barat untuk mengirimkan barang-barang yang memiliki kualitas impor, satu di antaranya adalah kratom.

"Kami juga mendukung para UMKM hingga Eksportir Kalbar untuk terus meningkatkan produksi tanaman ini, dan mencari pasar seluas-luasnya, sehingga dapat memulihkan ekonomi tahun ini," Jelas Santyoso

Sementara itu Eksporter Paket Serbuk Kratom Rudyzar Zaidar Mochtar menyebutkan India adalah negara baru yang menjadi importir kratom asal Kalbar, menyusul negara-negara tujuan lainnya dari Amerika, Eropa dan Asia lainya.

"Permintaan dari India mulai meningkat, dan di sana olahan kratom dilegalkan pemerintahnya dan dijadikan bahan baku untuk minuman kesehatan dan minuman berenergi berskala industri, tentu ini menjadi angin segar bagi produsen kratom untuk meningkatkan produksi," terang Rudyzar.

Rudyzar Zaidar Mochtar mengatakan kendati volume pengiriman kratom terus meningkat membuat perubahan harga di tingkat lokal, semakin banyak permintaan tentu produksi kian banyak dan harga menyesuaikan dan ditambah lagi pengaruh musim dan cuaca, saat ini harga remahan daun kratom di tingkat lokal tinggal Rp.20.000 per kilogram atau jauh lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu Sekretaris Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kalbar, Bulyadi menyebut pihaknya mendukung penuh ekspor komoditas kratom, apalagi komoditas ini bersentuhan langsung dengan ekonomi kerakyatan dan tanaman ini memang berasal Kalimantan Barat, utamanya Kapuas Hulu, sedangkan negara lain sudah membudidayakan dan mengembangkan tanaman ini.

"Pemerintah sendiri terus berupaya agar kratom bisa menjadi andalan baru untuk ekonomi masyarakat Kalbar, kami pun telah mendukung penuh dengan mendorong penelitian terkait manfaat tanaman ini," pungkas Bulyadi. (bian).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini