KALBARNEWS.CO.ID (SABANG) - Namanya Sergey Vasilyevich Khokhlov. Ia adalah komandan Kompi berpangkat Letnan di atas kapal perang Kekaisaran Rusia, Poltava.
Sebuah
kecelakaan di Pelabuhan Sabang merenggut nyawa Letnan Khokhlov pada 27 Februari
1901. Ia dimakamkan di pekuburan Kerkhof Merbabu, Sabang.
Setelah lama
terlupakan, makam Letnan Khokhlov kembali "ditemukan" pemerintah
Federasi Rusia tahun 2019. Saat ditemukan, salib di makam Letnan Khokhlov telah
rusak berat. Hanya tinggal bagian bawahnya.
Bulan
Februari lalu, atau 120 tahun setelah kejadian naas itu, Kedutaan Rusia
memasang kembali salib di makam Letnan Khokhlov yang dikirim dari St.
Petersburg. Upacara kecil di pemakaman Kerkhof Merbabu dihadiri Dubes Rusia
Lyudmila Vorobieva dan Atase Pertahanan Rusia Sergey Zhevnovatyy.
Saat
kecelakaan di akhir Februari 1901 itu terjadi, bersama rekan-rekannya Letnan
Khokhlov dalam perjalanan dari Kronstadt di Pulau Kotlin, sebelah barat St.
Petersburg, Rusia, menuju Port Arthur di Semenanjung Liaodong yang kini masuk
Provinsi Dalian, Republik Rakyat China (RRC).
Pada
masa-masa itu, akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kawasan Asia Timur tengah
memanas. Kekaisan Jepang dan Kekaisaran Rusia sedang berhadap-hadapan di
Semenanjung Korea dan daratan Manchuria. Rusia mengirimkan kapal-kapal perang,
termasuk Poltava, untuk memperkuat pertahanan mereka di Asia Timur.
Dari Rusia,
Poltava melintasi Laut Baltik, Laut Utara, lalu berbelok ke Laut Mediterania
sebelum melintasi Terusan Suez dan Laut Merah, sebelum tiba di Laut Arab dan
Samudera India.
Poltava
singgah di Sabang untuk menambah bahan bakar berupa batubara. Saat hendak
melanjutkan perjalanan ke Hongkong, penahan jangkar sebelah kanan kapal yang
diproduksi tahun 1894 itu jatuh dan menghantam kepala Letnan Kholkhov.
"Kisah
Letnan Khokhlov dan kapal perang Poltava adalah salah satu bukti bahwa sejak
masa silam Sabang di Aceh dan Indonesia umumnya adalah titik penting dan
strategis dalam konstelasi politik global," ujar Ketua Umum Jaringan Media
Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa yang mengunjungi makam Letnan Kholkhov di
Kerkhof Merbabu, Minggu siang (28/3).
Dalam
kunjungan itu, Teguh didampingi Wakil Ketua Umum JMSI Rahimandani, Ketua JMSI
Aceh Hendro Saky, dan Ketua JMSI Sulawesi Selatan Bakri Rewang. Kunjungan ke
Sabang dilakukan satu hari setelah pengukuhan Pengurus Daerah JMSI Aceh yang
dihadiri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri.
Menurut
Teguh yang juga dosen hubungan internasional di UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, media dapat berperan mengangkat kembali kisah-kisah dari masa lalu
yang memperlihatkan peran penting berbagai daerah di Indonesia dalam percaturan
politik dunia.
"Kisah-kisah
seperti ini adalah kekayaan dalam bentuk lain yang sangat penting untuk dikemas
dan dituliskan dengan baik dan akurat," ujarnya lagi.
Di Kerkhof
Merbabu ini juga dimakamkan Leon Jacques Carissan, seorang perwira kapal
Le Mousquet milik Prancis, yang terluka parah dalam pertempuran di perairan
Penang, Selat Malaka, melawan kapal Emden milik Jerman, pada 28 Oktober 1914.
Ini adalah salah satu pertempuran laut penting di awal Perang Dunia Pertama.
Setelah
kapalnya karam, Carisssan dan puluhan pelaut Prancis lainnya diselamatkan Emden
dan ditransfer ke kapal uap Newburn milik Inggris yang selanjutnya membawa
mereka ke Sabang.
Tentang
pemakaman Carissan di Kerkhof Merbabu dituliskan di prasasti di tembok depan
Kerkof Merbabu yang berada di Jalan Letjen Suprapto, Sabang.
Namun
catatan lain di Wikipedia berbahasa Prancis menyebutkan bahwa Carissan dibawa
ke Penang dan meninggal tiga hari kemudian. Dalam laman itu juga disebutkan
Carissan mendapatkan gelar Legion of Honor secara anumerta setahun setelah
Perang Dunia Pertama berakhir dengan kekalahan Jerman.
Persaudaraan
Aceh Rusia-Indonesia
Ketua JMSI
Hendro Saky di tempat yang sama mengatakan, dirinya tengah menggagas
Persaudaraan Aceh Rusia-Indonesia (PARI) untuk mempromosikan berbagai komoditas
yang dimiliki Aceh ke Rusia.
"Kami
telah berdiskusi dengan orang kelahiran Indonesia yang kini menjadi warganegara
Rusia yang menyatakan ketertarikannya pada komoditas dari Aceh, khususnya
komoditas pertanian dan perkebunan. Kami kira untuk hal ini diperlukan lembaga
khusus sebagai jembatan," ujar pemilik Popularitas.com ini.
Hendro juga
mengatakan, PARI akan mendorong transfer pengetahuan dan teknologi dengan pihak
Rusia.
Dalam waktu
dekat, Hendro menambahkan, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan KBRI di
Moskow dan Kedutaan Rusia di Jakarta.
Sebagai
pembicaraan awal, kata Hendro, pihaknya telah bertemu Wakil Ketua Umum Kadin
Aceh, Muhammad Mada, dan organisasi pengusaha itu menyambut baik kehadiran
PARI, dan mendorong agar intensitas komunikasi dengan berbagai pihak di Rusia,
agar percepatan kerjasama dapat di wujudkan, demikian jelas Hendro Saky.**(tim
liputan).
Editor : Aan