KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - PC Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kubu Raya merasa prihatin dengan maraknya anak di bawah umur terjerat prostitusi online yang terungkap beberapa waktu yang lalu di Kalimantan Barat.
Hal tersebut
terungkap dalam kegiatan Haul Gusdur yang diisi dengan Tahlil serta pelatihan
jurnalistik yang diikuti pengurus serta pelajar di Kabupaten Kubu Raya yang
dilaksanakan di Café Aini Jl Trans Kalimantan Sungai Ambawang Kab kubu Raya.
Usia remaja
merupakan usia dimana seseorang tengah mencari jatidiri dan penuh rasa ingin
tahu. Jika terjebak pada perkara yang salah, maka akan mengancam masa depan
mereka, apalagi sampai terjerat hukum. Merujuk data yang dirilis Komisi
Perlindungan dan Pengawasan Anak (KPAD) Kalbar sejak januari 2020 lalu,
sebanyak 500 anak di bawah umur diduga terlibat prostitusi online.
Dikatakannya,
sistem belajar daring membuat aktifitas
anak–anak sebagian besar terpaku dengan bermain smartphone. Tanpa pengawasan
ketat orangtua, akan sangat mudah mereka terpengaruh hal–hal negatif.
“Akibat
tidak ada aktifitas belajar–mengajar di sekolah, sementara handphone di
genggaman. Informasi dengan cepat menyebar luas, termasuk perkara prostitusi
online ini, sehingga mereka mudah terpengaruh lalu terjerat”, ungkap Edi
Suhairul, Sekretaris PCNU Kubu Raya.
Sebab itu
diperlukan upaya kreatif anak muda IPNU dan IPPNU Kubu Raya untuk terus
mengadakan kegiatan kreatif dantaranya mengadakan Pelatihan Jurnalistik ini.
Sementara
itu Ketua PC IPNU Kab Kubu Raya, Ulil Abshor mengaku sedang merancang program
kegiatan yang akan mendorong Pelajar untuk melakukan kegiatan bersifat positif
dan membuka wawasan salah satunya adalah kegiatan jurnalistik yang dilakukan
IPNU dan IPPNU bekerja sama dengan Gusdurian dan Jaringan Media Online Seluruh
Indonesia (JMSI) Kalbar.
“Kami
Prihatin dengan maraknya anak usia dini yang terjerat hal-hal negative oleh
karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut kami laksanakan kegiatan ini,
Alhamdulillah di Kab Kubu Raya tidak terdampak hal negative tersebut,” jelas
Ulil.
Ulil
mengatakan berikutnya Pihaknya akan melakukan kegiatan yang menggandeng KPAD
Kubu Raya, Sekolah, Pondok Pesantren dan Instansi terkait untuk lakukan
kegiatan yang sifatnya mengantisifasi pengaruh buruk Gadget dan Internet tak
sehat khususnya di kalangan Pelajar. (dyp).
Editor : Aan