KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sudah miliki Mobil PCR Swab Sendiri dan akan segera mulai di operasinalkan, satu unit mobil polimerase chain reaction (PCR) untuk mempercepat proses tes usap (swab) Covid-19 di Kubu Raya.
Mobil yang
tiba di Kubu Raya pada Senin (09/11/2020) lalu itu diadakan pemerintah
kabupaten sebagai upaya optimalisasi penanganan pandemi Covid-19. Dengan
kapasitas uji seratus sampel per hari, mobil ini juga dilengkapi sistem
teknologi informasi. Sistem tersebut terintegrasi dengan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB). Sehingga sehingga arus informasi dan
pemutakhiran data dapat terus dilakukan.
“Jadi selain
untuk alat kesehatan, mobil ini juga terintegrasi dengan sistem BNPB. Informasi
selain ke bupati juga langsung ke BNPB,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Kubu Raya Marijan seusai mendampingi Bupati Muda Mahendrawan.
Marijan
mengatakan mobil PCR sejatinya adalah mobil Laboratorium Bergerak untuk
Penyakit Menular. Jadi setelah pandemi berlalu, mobil juga dapat dipakai untuk
penanganan sejumlah penyakit menular. Ia mengungkapkan mobil PCR telah
operasional dengan sekitar 20 tenaga medis yang siap melayani tes usap.
“Kapasitas
sebenarnya dari mobil ini adalah 250 sampel per hari. Hanya kita batasi sebanyak
100 sampel agar bisa optimal. Pengambilan sampel dapat dilakukan di kantor
bupati,” ungkapnya.
Ia
menerangkan kelebihan mobil PCR Kubu Raya adalah hasil tes yang dapat diketahui
dalam rentang 2-3 jam. Hasil itu akan dikirim langsung kepada peserta tes usap
melalui layanan pesan singkat dalam bentuk pranala (link).
“Hasilnya
berbentuk link yang akan dikirimkan ke pasien lewat SMS atau WA. Jadi paperless
tidak berupa berkas kertas. Dan ini juga cukup cepat yaitu 2-3 jam sudah
ketahuan. Terhitung sejak pengambilan sampel sampai dengan selesai hasil sudah
rilis,” jelasnya.
Dia
mengatakan hasil yang cepat memang menjadi target pihaknya. Hal itu agar status
kesehatan dari warga yang dites dapat segera diketahui. Dengan begitu dinas
bisa segera menindaklanjuti jika hasil tes ternyata positif.
“Saya selaku
kepala dinas menginginkan kalau hari ini di swab, paling lama sorenya hasil
keluar. Sehingga masyarakat paham status
kesehatannya. Kalau yang positif insya Allah kita isolasi baik mandiri maupun
di rumah isolasi Kubu Raya,” paparnya.
Dirinya
mengatakan operasional lapangan dari mobil PCR akan dibatasi. Mobil hanya akan
beroperasi di wilayah kecamatan yang punya akses jalan baik. Hal itu demi
menjaga berbagai fasilitas peralatan kesehatan di dalam mobil agar tidak rusak.
Sebab peralatan elektronik untuk tes terbilang ringkih. Namun bagi wilayah yang
akses jalannya jauh dan buruk, sampel tes dapat dibawa menuju ke lokasi mobil
PCR berada.
“Operasional
lapangan mobil ini nanti dilakukan di daerah-daerah tertentu karena isi mobil
ini peralatan elektronik yang sangat sensitif. Jadi di jalan yang kurang bagus
tidak bisa sebab akan sangat berisiko merusak peralatan. Jadi nanti sampel
swabnya saja yang dibawa ke lokasi mobil PCR,” tuturnya.
Marijan
menjelaskan mobil PCR terletak di halaman Kantor Bupati Kubu Raya. Sehingga
warga yang akan melakukan tes dapat mendatangi kantor bupati. Namun ia
menyatakan tes secara cuma-cuma hanya diperuntukkan bagi mereka yang
berkategori kontak erat. Dan itu harus melalui rekomendasi dokter ahli.
“Jadi jangan
sampai nanti batuk pilek dan tidak ada arahan dari dokter ahli datang ke sini.
Kalau dokter menganjurkan swab, kita harus lakukan swab. Syaratnya tergantung
rujukan dari dokter di puskesmas. Mana yang kontak erat mana yang bukan kontak
erat. Pembiayaannya gratis walaupun sebenarnya operasional tes ini cukup mahal,
yaitu sekitar 900 ribu-1 juta rupiah sekali tes,” ungkapnya.
Secara
khusus Marijan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang telah
mengadakan mobil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Menurutnya,
sinergi eksekutif dan legislatif telah menghasilan fasilitas yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat Kubu Raya.
“Saya
ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah khususnya bupati dan DPRD karena
ini adalah hasil dari kerja sama kedua pihak. Sehingga mobil ini bisa hadir di
Kubu Raya,” ucapnya.
Bupati Kubu
Raya Muda Mahendrawan mengatakan kehadiran mobil PCR menjadi upaya nyata
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk terus mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Keberadaan mobil diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada masyarakat.
Alih-alih menimbulkan kepanikan.
“Mobil PCR
ini akan membuat kita lebih cepat mendeteksi. Sehingga dengan cara itu tidak
banyak yang nantinya terbawa kepanikan karena hasil tes yang diragukan atau
lama,” katanya.
Muda
menuturkan mobil PCR di Kubu Raya diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada
masyarakat. Sebab fasilitas yang sangat dibutuhkan terkait pandemi Covid-19
telah tersedia. Adanya mobilitas mobil PCR juga diharapkan menjadi sarana
sosialisasi terkait penanganan pandemi kepada masyarakat sekitar.
“Inilah yang
dimaksudkan bahwa kita berupaya memberikan rasa tenang, sugesti sehat, dan
semangat kepada masyarakat. Ini juga langkah kita bergerak melakukan upaya penguatan
sosialisasi. Mengingatkan masyarakat tentang pentingnya memetakan kategori
risiko keterpaparan Covid di dalam keluarganya sendiri,” tuturnya.
Terkait
upaya penanganan Covid-19 di Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan upaya
penguatan terus dilakukan di desa-desa. Melanjutkan kinerja gugus tugas desa
yang sejak awal pandemi telah terbentuk.
“Dari awal
kita memang mengandalkan gugus tugas desa bersama petugas kesehatan di bawah
dan RT, babinsa, serta bhabinkamtibmas. Yaitu untuk mengawal supaya semua bisa
memetakan kerentanan dari setiap rumah tangga yang ada,” ujarnya. “Yang pasti
strateginya adalah tetap memetakan di setiap rumah tangga karena kepala
keluargalah yang tahu pasti profil kesehatan seluruh anggota keluarganya,”
tambahnya. (tim liputan).
Editor :
Heri K