Sembilan Peneliti dan Perekayasa Presentasikan Kemajuan Kalbar, ini Penjelasan Balitbang

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Sembilan Peneliti dan Perekayasa mempresentasikan hambatan dan solusi pelaksanaan penelitian swakelola dan riset kapasitas yang dilaksanakan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat dalam seminar laporan kemajuan penelitian swakelola dan riset kapasitas tahun anggaran 2020.

Kepala Balitbang Kalbar Herkulana Mekarryani mengungkapkan, sembilan orang peneliti serta perekayasa Balitbang Kalbar yang mempresentasikan kemajuan penelitian yang sudah dilakukan.

Peneliti tersebut diantaranya ada Rudy Setyo Utomo yang mengangkat tiga judul penelitian, antara lain presepsi masyarakat terhadap manfaat daun kratom, sistem inovasi penerapan teknologi tepat guna pembangkit energi untuk mendukung desa mandiri dan peran ekonomi daun kratom di Kapuas Hulu dan pengembangannya sebagai sedian obat.

Lalu Achmad Nashar Setyabudi dengan dua judul penelitian antara lain, peran pemerintah daerah dalam pengembangan agribisnis kelapa cocosmeiferas Kalbar dan evaluasi efektivitas implementasi perogram pertanian sebagai penggerak utama pembangunan kawasan pedesaan.

Kemudian ada Edy Agustinus dengan dua judul penelitian, yakni penerapan kearifan lokal dalam pencegahan penyebaran pandemik Covid-19 di Kalbar dan analisis kondisi kemiskinan di Kalbar. Junaidi dengan dua judul penelitian antara lain, peran pemerintah daerah dalam penanganan perlindungan anak dan jamban sehat berbasis pemberdayaan masyarakat.

Dwi Septiyarini dengan judul implementasi kebijakan asuransi usaha tani padi di Kalbar dan dampak perkebunan sawit dalam mendukung percepatan menuju desa mandiri di Kalbar. Resky Nanda Pranaka dengan judul penelitian, kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi Covid-19 di Kalbar dan analisis determinant untuk menentukan solusi strategis dalam penurunan stunting di Kalbar.

Selanjutnya Reny Rianti dengan judul penelitian implementasi kebijakan dan strategi daerah dalam pengelolaan sampah di Kalbar dan potensi pemberdayaan masyarakat sekitar hutan pada pengelolaan hutan berbasis masyarakat di Kalbar.

Lalu Pramushinta Arum Pynanjung dengan dua judul penelitian antara lain analisis perubahan struktur ekonomi dan strategi kebijakan Pemprov Kalbar tahun 2015-2019 dan aplikasi prototype smoke liquid dalam mendorong perekonomian petani karet. Dan yang terakhir, Giska Hediyanti dengan dua judul penelitian, optimalisasi penerapan law impact develompment untuk pengelolaan limpasan air hujan di Kota Pontianak dan pengendalian banjir berbasis Sistem Informasi Geografis (GIS). (bian).

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini