KALBARNEWS.CO.ID
(JAKARTA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daereah
Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) telah melakukan tiga langkah
strategis merespons Pandemi Covid-19.
Pertama penanganan
kesehatan warga yang dilakukan di 64.291 desa dengan mengucurkan anggaran
Rp3,03 Triliun. Kedua, Jaring Pengaman Warga Miskin di 68.103 desa untuk 7,18
Kelaurga Penerima Manfaat (KPM) dengan anggaran Rp4,31 Triliun. Ketiga,
Kebangkitan Ekonomi Desa lewat Program Padat Karya Tunai Desa dengan menyasar
479.423 tenaga kerja dengan alokasi anggaran Rp1,49 Triliun.
Hal ini
diungkap oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar dalam Konferensi Pers Virtual dari Kantor
Kalibata, Senin (22/06/2020).
"Langkah
strategis yang sudah ditempuh, pertama penanganan kesehatan warga yang
ditindaklanjuti dalam Relawan Desa Lawan Covid-19, Pembentukan Ruang Isolasi
dan berbagai upaya pencegahan di tingkat desa sudah menelan anggaran Rp3,3
Triliun untuk seluruh desa dengan jumlah Relawan 1.853.861 orang," kata
Gus Menteri, sapaan akrabnya.
Gus Menteri
berharap sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Kementerian yang
dipimpinnya, termasuk dalam penanganan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak
188.787 orang itu, tidak bakal bertambah lagi.
Hingga 21
Juni 2020, tercatat 73.692 desa yang telah menerima Dana Desa di Rekening Kas
Desa (RKDes) atau setara 98 persen dari total desa sebanyak 75.436.
Desa yang
telah menetapkan calon KPM BLT Dana Desa melalui Musyawarah Desa Khusus
(Musdesus) sebanyak 71.199 desa atau setara 99 persen dari desa yang telah
menerima Dana Desa.
"Saat
ini, sudah 68.103 Desa yang telah menyalurkan BLT Dana Desa atau sebesar 91
persen dari desa yang telah terima Dana Desa," kata Mantan Ketua DPRD Jawa
Timur ini.
KPM hingga
21 Juni 2020 telah mencapai 7.181.331 keluarga dengan uraian 1.938.959 KPM
dengan perempuan sebagai kepala keluarga dan 278.084 keluarga yang anggotanya
menderita penyakir kronis dan menahun.
"Dana
Desa yang telah digunakan untuk BLT Dana Desa sebesar
Rp4.308.798.600.000," kata Mantan Ketua DPRD Jombang ini.
Yang
menarik, kata Gus Menteri, Profesi Kepala Kepala Keluarga penerima BLT Dana
Desa sekitar 88 persen atau sebanyak 6.297.025 KPM adalah petani dan buruh
tani.
Berikutnya
kalangan Nelayan dan Buruh Tani sebanyak 315.028 atau sebanyak 4 persen. Buruh
Pabrik sebanyak 138.754 KPM atau setara 2 persen.
"Kita
terus berusaha untuk perang melawan Covid-19 ini dan mari kita berdoa agar
Covid-19 ini segera pergi dari Indonesia," kata Gus Menteri.
(fr/timliputan).
Editor : Aan