KALBARNEWS.CO.ID
(PONTIANAK) - Panglima Kodam
XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad dukung Persiapan Penerapan New
Normal hal itu disampaikan Pangdam saat hadiri Rapat Evaluasi Penanganan
Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat. Rapat dipimpin Gubernur Kalbar, H.
Sutarmidji, S.H., M.Hum, di Pendopo Gubernur, Jalan Ahmad Yani, Pontianak.
Rapat diikuti oleh Forkopimda dan seluruh Dinas terkait.
Pangdam
XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad usai mengikuti rapat menyampaikan,
jajaran Kodam XII/Tpr siap mendukung apabila Pemerintah Kalbar memutuskan
memberlakukan new normal dalam masyarakat.
"Untuk
di Pontianak dan Kubu Raya sendiri kita sudah siapkan sebanyak 732 personel
tergabung dalam satuan gugus tugas pendisiplinan masyarakat bersama unsur-unsur
dari Polda," kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Sedangkan
untuk di daerah lain di Kalbar sementara masih disiapkan apabila kemungkinan
nanti diberlakukan new normal.
"Sudah
diplot oleh Kodam, tinggal nanti menyesuaikan kebutuhan dari pemerintah
setempat masing-masing," ujarnya.
Kemudian
yang paling penting menurut nya saat ini adalah bagaimana peran serta seluruh
warga Kalbar untuk bisa bahu membahu, bekerjasama dengan ikhlas dan penuh
kesadaran untuk berdisiplin menggunakan masker dan jaga jarak.
"Itu
yang paling penting karena ini merupakan perubahan perilaku kita kedepan
sehinga mau tidak mau, suka tidak suka kita lakukan. Kita harus membiasakan di
seluruh sektor," tukasnya.
Sedankan
Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., sebelumnya menyampaikan penerapan
new normal akan dilakukan di berbagai sektor dan akan segera disusun protapnya.
Sedangkan yang akan segera dimulai adalah rumah ibadah dan kegiatan ekonomi.
Dengan ada beberapa hal yang akan dievaluasi.
"Contohnya
cuci tangan walaupun sudah wudhu dari rumah tetap cuci tangan. Khutbahnya yang
biasa setengah jam cukup 10 menit. Yang penting rukunnya tercapai,"
ujarnya.
Selanjutnya
menyampaikan, yang paling bagus saat ini progres desa mandiri. Sekarang
pergerakannya sudah pada 158 desa mandiri dari sebelumnya 87 desa mandiri.
Terjadi kenaikan dua kali lipat.
"Kalau
desa mandiri bisa kita wujudkan, kenapa kita tidak bisa mengajak masyarakat
disiplin dari desa. Pengalaman program kita yang berat mewujudkan desa mandiri
ini nanti kita akan jadikan dasar lanjutan untuk mengajak masyarakat
disiplin," ungkapnya.
Ia
mengatakan, seluruh sektor akan diterapkan secara pelan-pelan. Ada yang biasa
dengan pembatasan sedikit. Ada yang tetap jalan dengan pembatasan yang lebih
ketat. Ada yang memang sangat ketat. Tapi semua harus disiapkan. (tim liputan)
Editor : Aan