Pontianak (Kalbarnews.co.id) - Kunjungan
kerja Komisi V DPR RI di Kalimantan Barat, 5-6 Maret telah berakhir. Dari
Bandara Supadio hingga Pelabuhan Samudera Kijing dikunjungi. Sejumlah aspirasi
pembangunan infrastruktur menjadi prioritas perjuangan para legislator Senayan
ini.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI,
H Syarief Abdullah Alkadrie, SH, MH mengungkapkan banyak serapan aspirasi dan
pengawasan pembangunan yang dapat didengar, dilihat dan dirasakan langsung.
“Kita memulai Kunker dengan
meninjau kawasan Bandara Internasional Supadio Pontianak. Di Supadio kita
mendengaran paparan dari sejumlah mitra kerja, seperti Angkasa Pura II,
Basarnas, Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan BMKG,” jelas Sy Abdullah.
Saat ini, bandara Supadio
dipaparkan wakil rakyat dari dapil Kalimantan Barat 1 ini, terus meningkatkan
kemampuannya terutama runway dari 2250 meter ditingkat menjadi 2750 meter
sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar dan apa yang kita cita-citakan menjadi
Supadio sebagai embarkasi haji bisa tercapai. Ini juga mengantasipasi kelak berfungsinya
pelabuhan samudera Kijing. “Kita yakin seiring beroperasionalnya pelabuhan
samudera, arus penumpang yang melalui bandara Supadio akan meningkat jauh dan
ini harus ditopang peningkatan fasilitas serta pelayanan,” ucapnya.
Usai pertemuan di Bandara
Supadio, Syarief Abdullah dengan rombongan Komisi V disambut Bupati Kubu Raya,
Muda Mahendrawan, SH, MH di pendopo Bupati Kubu Raya. Kembali pertemuan digelar
terutama membahas peningkatan Kapasitas air bersih PDAM Kubu Raya. Rombongan
kemudian melihat langsung kondisi IPA Arang Limbung Kecamatan Sungai Raya
sekarang kemampuan produksinya 180 liter per detik.
“Saat ini PDAM Kubu Raya
baru bisa melayani 22 persen kebutuhan air bersih. Ini yang mau kita dorong dan
mendapatkan bantuan pemerintah pusat agar kapasitas produksi IPA Arang Limbung
mendapat tambahan 200 liter/detik sehingga produksinya bisa mencapai 380 liter
per detik,” urai Abdullah.
Selain itu, kata Ketua DPW Partai
Nasdem Kalbar ini, juga akan didorong Instalasi Pengelolaan Air (IPA) 100 liter
per detik di Ambawang. “Insya Allah tahun 2021 bisa terealisasi, apalagi secara
teknikal lahan tidak masalah. Untuk Sungai Ambawang saya dapat laporan lahan 1
hektar dan DEDnya sudah siap,” terang Sy Abdullah.
Sosok familiar ini bersama
rombongan Komisi V kemudian meninjau PDAM Kota Pontianak. “Kita juga akan
dorong PDAM Kota Pontianak bisa memenuhi 100 persen kebutuhan air bersih. Saat
ini, baru diatas 80 persen dan kita harapkan bisa memenuhi 100 persen mengingat
air bersih ini merupaan kebutuhan dasar kita bersama,” ucapnya.
Malam harinya, Syarief
Abdullah bersama rombongan Komisi V serta mitra kerja terkait disambut dan
menggelar pertemuan dengan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. Sejumlah
program pembangunan infrastruktur seperti duplikasi jembatan kapuas 1 dan
pembangunan Jembatan Kapuas 3, pelebaran ruas jalan Kota Pontianak-Kota
Singkawang, jalan tol Pontianak-Singkawang air bersih, serta pembangunan desa
mandiri menjadi bahasan yang mengemuka.
“Insya Allah pembangunan
duplikasi jembatan Kapuas 1 agar dilaksanakan menunggu pembebasan lahan yang
menjadi tanggungjawab Pemerintah Kota Pontianak. Pembangunan ini mendesak
sebagai upaya mengurai kemacetan yang kerap melanda di jam-jam sibuk. Selain
itu pembangunan jembatan Kapuas 3 yang menghubungkan Kota Pontianak-Kubu Raya
dan Kabupaten Pontianak akan menjadi titik tekan perjuangan di DPR RI,” papar
Abdullah.
Selain itu, ditambahkan
politisi senayan ini, antisipasi beroperasionalnya pelabuhan samudera
Kijing juga akan segera dilakukan
pelebaran jalan dari Kota Pontianak-Kota Singkawang, sisi kiri –kanan
masing-masing 2 meter dan berikut mendorong percepatan pembangunan jalan tol.
“Berkaitan desa mandiri,
Kita juga meminta pemerintah pusat memberikan intensif kepada desa-desa mandiri
sebagai konseksuensi tidak adanya dana desa bagi desa-desa mandiri itu,”
ucapnya.
Kelak, harap Abdullah,
desa-desa yang sangat tertinggal, tertinggal, berkembang dan maju akan ikut
memacuh desa masing-masing mencapai desa mandiri. ‘Ini juga bisa menjadi tolak
ukur keberhasilan pembangunan yang kita lakukan,” jelasnya.
Rombongan Komisi V bersama
mitra kerja, Jumat (6/3) pagi kemarin meninjau langsung pembangunan pelabuhan
samudera Kijing yang menjadi wilayah PT Pelindo II. “Insya Allah beroperasinya
pelabuhan samudera ini akan memberikan dampak besar bagi kemajuan Kalbar,”
pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Aan