Pemilik dan Pimpinan Redaksi Sejumlah Media Online Deklarasikan JMNI di Peringatan Hari Pers Nasional |
Banjarmasin
(Kalbarnews.co.id) - Kementerian Komunikasi dan Informatika
mengapresiasi pendirian Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) yang dilakukan di
sela pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Kalimantan Selatan.
Hal tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Kominfo Prof. Dr.
Henri Subiakto ketika menyampaikan sambutannya dalam deklarasi yang diselenggarakan
di Ruang Mendawai Hotel Aria Barito, Banjarmasin, Sabtu (09/02/2020).
Deklarasi organisasi perusahaan pers itu dinilai sebagai sebuah
cara yang pantas untuk menyikapi tantangan besar yang sedang dihadapi
masyarakat pers khususnya dan bangsa Indonesia secara umum.
Deklarasi
Juga dihadiri sejumlah tokoh pers nasional seperti Ilham Bintang,
Sasongkotedjo, Rossiana Silalahi, dan Teguh Santosa, serta tokoh pers daerah
seperti Dheni Kurnia, Mursyid Sonsang, Syahrial Aziz, dan Mahmud Marhaba. Serta
Walikota Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
Prof.
Henri Subiakto mengatakan, pada praktiknya media massa berbasis internet tidak
bersaing dengan sesama mereka. Melainkan juga bersaing dengan penyedia konten
individual yang mendapatkan keuntungan dengan menyediakan konten atau isi yang
beragam dan menarik minat masyarakat.
“Tidak
selamanya media dalam bentuk perusahaan seperti yang Bapak-bapak kerjakan,”
ujar Prof. Henri Subiakto.
Dia
menyebut sejumlah nama pesohor di dunia maya seperti Atta Halilintar, Awkarin
yang punya nama asli Karin Novilda, juga Ria Ricis yang punya nama asli Ria
Yunita.
Harian
Inggris The Sun melaporkan baru-baru ini Atta Halilintar mendapatkan keuntungan
setara Rp 22 miliar setiap bulan. Sementara Awkarin yang memilih berhenti dari
Fakultas Kedokteran UI mendapatkan keuntungan sekitar Rp 300 juta sampai Rp 500
juta per bulan.
“Mereka
tidak perlu wartawan lagi. Mereka tidak merasa harus menjadi bagian dari
organisas wartawan atau organisasi perusahaan media,” ujar Prof. Henri
Subiakto.
“Everybody
can be a journalist. Itulah sebabnya muncul persoalan seperti hoax, atau banyak
information disorder, istilah yang disampaikan Pak Presiden tadi,” sambungnya.
Selain untuk menghadapi tantangan dari dalam negeri, JMSI juga
dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dari luar negeri dalam bentuk
beroperasinya apa yang disebut sebagai OTT, over the top, seperti Google,
Youtube, Facebook, Instagram.
Ketua
Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang dalam sambutannya mengatakan PWI membutuhkan
organisasi seperti JMSI dengan harapan perusahaan pers media siber yang tumbuh
subur di Indonesia dapat menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu dan
bermanfaat.
“Anggota
JMSI harus terus menerus mengingatkan wartawannya untuk menghormati kaidah dan
etika jurnalistik,” ujar Ilham Bintang.
Adapun
salah seorang pendiri, Teguh Santosa, yang diminta untuk menyampaikan sambutan
mengatakan, JMSI didirikan untuk membantu terciptanya ekosistem pers yang sehat
di tanah air.
“Ada
sekitar 43 ribu media massa berbasis internet, dan jumlahnya mungkin akan terus
bertambah,” ujarnya.
Setelah
deklarasi, peserta yang merupakan perwakilan dari 21 provinsi secara aklamasi
menunjuk Mahmud Marhaba sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum untuk
menyelenggarakan Munas di Riau sekitar bulan Juli. Peserta deklarasi JMSI juga
memutuskan pembentukan dua komite untuk membahas AD/ART dan pembuatan badan
hukum.
Sementara
itu secara terpisah Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, menyambut baik
deklarasi JMSI dan mempersilakan JMSI mendaftar ke Dewan Pers untuk menjadi
konstituen Dewan Pers. (tim liputan)
Editor : Aan