Awali Tahun 2020 Habib Thoha Ajak Umat Islam Tetap Jaga Toleransi Antar Umat Beragama

Editor: Redaksi author photo

Pimpinan Majelis Sholawat Assyrobut Thohur, Habib Thoha Bin Husin Aljufri

Pontianak (Kalbarnews.co.id) - Pimpinan Majelis Asysyarobut Thohur Habib Thoha Bin Husain Aljufri mengajak umat Islam untuk semakin meningkatkan rasa toleransi di tahun 2020. Di tahun ini, kata dia, umat Islam harus saling menghormati antar sesama, bahkan terhadap penganut agama lain.

"Lebih tenggang rasa, toleransi dan saling menghormati. Jangankan kepada sesama umat muslim, non muslim sekalipun kita jaga kehormatan mereka. Beri hak mereka untuk berbuat karena itu hak mereka. Jangan kita ganggu," ucapnya saat diwawancarai di Pontianak, Rabu (01/01/2020) malam.

Selain meningkatkan rasa toleransi, di tahun yang baru ini ulama karismatik itu juga mengimbau umat Islam untuk terus merawat ukhuwah islamiah. Di samping itu, umat Islam juga harus semakin meningkatkan kualitas ibadah. Ia lalu mengutip sebuah hadis Rasulullah tentang kerugian bagi orang-orang yang umurnya bertambah, tetapi tidak dengan kualitas ibadahnya.

"Tahun baru ini mari kita jadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun ini tidak ada bedanya dengan tahun-tahun sebelumnya, maka kita termasuk orang-orang yang tertipu. Umur makin tua, makin dekat dengan kematian, tetapi tidak ada nilai tambah ibadah kepada Allah. Mudah-mudahan kita tidak jadi bagian dari orang-orang yang tertipu itu tadi," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, A'wan PWNU Kalimantan Barat itu turut mengapresiasi umat Islam di Kalimantan Barat yang jumlahnya semakin sedikit yang merayakan tahun baru dengan hura-hura. Ia menilai, umat Islam yang merayakan tahun baru dengan hura-hura sudah jauh menurun karena lebih banyak yang merayakannya dengan kegiatan-kegiatan positif.

Menurut Habib Thoha, penurunan jumlah umat Islam yang merayakan tahun baru dengan hura-hura tentu tidak bisa dilepaskan dari peran pemerintah dan ulama. Peran ulama, lanjut dia, ialah menyampaikan imbauan agar umat Islam tidak merayakan tahun baru secara berlebihan, sementara peran pemerintah ialah tidak melaksanakan kegiatan apapun di malam pergantian tahun.

"Lebih banyak yang mungkin berdiam diri di rumah atau mengisi masjid sekitar, musala sekitar bahkan juga ada yang ikut selawatan. Ini membanggakan bagi kita semua. Inilah suatu contoh tatkala ulama dan umara berjalan bareng, satu haluan, satu suara. Inilah yang kita inginkan," tandasnya. (na/tim liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini