Sujiwo: Jangan Malu Mengaku Sebagai Warga Transmigrasi

Editor: Redaksi author photo

Kubu Raya (Kalbarnews.co.id) - Keluarga Besar Makarti Muktitama Transmigrasi Kalimantan Barat memperingati Hari Bhakti Transmigrasi (HBT) ke-69 di Desa Rasau Jaya Satu, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (07/12/2019). 

Peringatan HBT itu juga dirangkai dengan temu kangen antar warga transmigrasi yang sudah mendiami Kalbar sejak tahun 1972 silam, tampak hadir H. Djoko Sidik Pramono ( Mantan Dirjen Transmigrasi ) H.Antono (Mantan Bupati Pekalongan), Hj. Ir.Arini Harimurti (Wakil Bupati Pekalongan),Antonius L Ain Pamero (Wakil Bupati Kapuas Hulu), H.Suhartono (Camat Rasau Jaya), Suharto,SE (Camat Terentang) 


Ratusan transmigran tampak begitu antusias mengikuti kegiatan HBT. Beragam hiburan dan aneka kuliner khas warga transmigran juga tampak tersaji di lokasi kegiatan. 

Ketua Makarti Muktitama Transmigrasi (MTT) Kalimantan Barat Sidiq Pramono mengatakan, peringatan HBT ini sengaja digelar agar warga transmigran di Kalimantan Barat tidak melupakan perjuangan para perintis transmigrasi ketika pertama kali menginjakkan kaki pada 1972 silam. Dirinya lantas mengulas beratnya perjuangan para perintis terdahulu yang bahkan membutuhkan waktu hingga sepuluh tahun untuk menyebarkan warga transmigran secara merata di beberapa wilayah di Kecamatan Rasau Jaya. 

Oleh pemerintah pusat, lanjut Sidiq, penempatan warga transmigran di Rasau Jaya dianggap berhasil. Sehingga, sejumlah daerah di Kalbar pun ikut mengusulkan program transmigrasi. Berdasarkan data yang Ia kumpulkan, hingga saat ini terdapat ratusan ribu kepala keluarga yang berstatus warga transmigrasi. 

Atas keberhasilan program transmigrasi ini, Sidiq mendorong agar program teesebut kembali dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya. Para kepala daerah yang hadir pada kesempatan itu juga secara khusus dimintanya untuk mengusulkan program transmigrasi kepada pemerintah pusat. 

"Transmigrasi harus diteruskan. Bahwa transmigrasi kebutuhan vital rakyat Indonesia. Ke depan harus tetap ada. Karena berhasil, akhirnya mereka menyebar ke seluruh Kalbar. Seluruh Indonesia sudah 1,250 juta kepala keluarga yang ditransmigrasikan. Di Kubu Raya lebih dari 10 ribu KK. Saya harap pemda bisa mengusulkan transmigrasi kepada pemerintah pusat," imbuhnya. 

Keberhasilan penempatan transmigrasi di Kalbar diamini Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo. Ia berujar, keberhasilan itu dapat ditunjukkan dengan banyaknya warga transmigrasi yang memenuhi hampir semua sektor, seperti politik, pendidikan, pemerintahan, ekonomi, hingga kebudayaan. 

"Saya bicara Rasau Jaya ini sangat luar biasa keberhasilannya. Warga binaannya itu kalau dari mulai kepala sekolah sampai guru-gurunya itu semua warga transmigrasi. Kemudian yang jadi politisi juga banyak, seperti saya sendiri. Yang jadi polisi, bahkan yang lulus Akmil dan Akpol pun sudah ada," tuturnya. 

Terhadap semua transmigran yang tersebar di seluruh Kalbar, Sujiwo menitipkan pesan agar mereka tidak malu mengakui statusnya sebagai seorang transmigran. Sebab menurut dia, transmigran juga punya kesempatan yang sama untuk berkontribusi bagi daerah.

Status sebagai transmigran dikatakan Sujiwo bukanlah penghalang untuk bisa masuk ke sektor apapun. Ia lantas mencontohkan sosok pribadinya sendiri yang berhasil menduduki jabatan kepala daerah, meskipun berstatus warga transmigran.

"Jangan pernah malu untuk mengakui sebagai warga transmigrasi karena warga transmigrasi bukan hina. Justru mempercepat pembangunan. Kita punya peran serta terhadap kemajuan suatu daerah. Teman-teman semua harus bisa menunjukkan jati diri dan kemampuan, bahwasanya kita juga memiliki kualitas kita bisa masuk ke semua ranah, apakah ke politik, pendidikan pengajar, polisi dan sebagainya," imbuh Bendahara DPD PDI Perjuangam Kalbar tersebut. 

Motivasi supaya warga transmigran tak perlu malu mengakui statusnya juga diutarakan Wakil Bupati Kapuas Hulu Antonius L. Ain Pamero. Sama halnya dengan Sujiwo, Ia juga mencontohkan dirinya pribadi sebagai warga transmigran yang berhasil menjadi kepala daerah.

"Warga transmigran bisa ke semuanya. Ke mana pun, termasuk ke politik. Buktinya, saya juga bisa," cetusnya. 

Turut hadir pada peringatan HBT ke-69 Wakil Bupati Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah Arini Harimurti. Hadir pula pada kesempatan yang sama Bupati Pekalongan periode 2001-2006 dan 2011-2016 Amat Antono. (na/tim liputan)

Editor : Aan


Share:
Komentar

Berita Terkini