Saat Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan Menguji Ketegangnan Listrik 20.000 Volt |
Kubu
Raya (Kalbarnews.co.id) – Bupati Kubu
Raya Muda Mahendrawan menghadiri Gelar Pasukan dan Peralatan Bakti Pekerjaan
Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di halaman PT PLN (Persero) UIW Kalimantan
Barat di Jalan Adi Sucipto Kubu Raya, Kamis (26/12/2019).
Gelar
Pasukan menjadi ajang unjuk kesiapan PLN dalam melayani masyarakat terkait
keandalan pasokan listrik. Memastikan kebenaran kesiapan tersebut, Bupati Muda
Mahendrawan melakukan aksi mengejutkan, yakni menguji ketegangan listrik 20.000
volt. Dengan mengenakan pakaian khusus dan didampingi seorang petugas teknis,
ia menaiki mobil skylift crane. Selanjutnya tanpa ragu menyentuh kabel listrik
bertegangan tinggi tersebut. Aksi Muda ini tak pelak mengundang aplaus dari
seluruh peserta gelar pasukan dan jajaran PLN yang ada.
“Apel hari ini merupakan momentum yang baik
untuk mengetahui kesiapan PLN dalam melayani masyarakat, khususnya pada sisi
keandalan pasokan listrik,” ujar Bupati Muda saat menyampaikan sambutan.
Ia
menuturkan, listrik menjadi faktor penting khususnya di momen Hari Raya Natal
dan Tahun Baru 2020. Karena itu, dirinya berharap seluruh jajaran PLN,
pemerintah, dan pihak-pihak terkait terus membangun komunikasi. Sekaligus
mewaspadai gejala-gejala yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Ia menyebut apel PDKB bermanfaat untuk memperbaharui semangat dan dedikasi
memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Harapan
itu akan terwujud jika di dalam diri kita tertanam motivasi kerja dan terpatri
komitmen untuk selalu melakukan yang terbaik bagi masyarakat dan pelanggan,”
pesannya.
Bupati
Muda menyebut PLN sebagai perusahaan yang mengedepankan profesionalitas dan
pelayanan publik. Dirinya mengapresiasi PLN karena telah membentuk “pasukan
khusus” yang telah terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian
komponen infrastruktur listrik dengan keadaan yang sedang bertegangan. Hal itu,
menurutnya, merupakan bentuk komitmen PLN dalam menjaga keandalan suplai
listrik bagi masyarakat.
“Konsep
yang tertanam dalam tim PDKB ini juga membutuhkan kedisiplinan. Karena harus
mengedepankan konsep zero accident, patuh pada SOP, keutamaan tim kerja, dan
tentunya profesionalisme kerja,” tuturnya. “Saya berharap para anggota tim
untuk selalu profesional, disiplin, dan berdedikasi tinggi dengan berorientasi
pada pengabdian terhadap masyarakat,” sambungnya.
Ditanya
tentang aksinya menyentuh kabel bertegangan 20 ribu volt, Muda menyebut hal itu
bukan untuk gagah-gagahan. Selain dapat mengetahui langsung kesiapan PLN, ia
mengaku semakin paham apa yang dirasakan para petugas PLN di lapangan.
“Bekerja
seperti ini tantangannya luar biasa. Sehingga ini benar-benar menjadi
pengabdian dan bentuk kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena ini kan
memang risikonya cukup tinggi,” sebutnya.
Muda
mengaku perasaannya datar saja saat menyentuh kabel bertegangan. Sebab dirinya
merasa yakin dengan niat dan cara yang benar, maka pekerjaan berisiko tinggi
dapat dilakukan dengan baik. Terlebih PLN, menurut dia, punya kualitas kesiapan
peralatan yang ditunjang sumber daya manusia yang mumpuni.
“Saya
yakin sekali dan Alhamdulillah bisa langsung naik ke tegangan 20 ribu volt dan
biasa saja. Tidak ada berdebar-debar. Denyut jantungnya tetap sama. Saya
berimajinasi sebagai pekerja, yang dipikirkan adalah rumah-rumah warga di
kampung akan terang dan membayangkan rakyat bisa menikmati listrik. Nah, kalau
itu yang dibayangkan, maka spirit pelayanan akan kuat,” pesannya.
General
Manager PLN UIW Kalbar, Agung Murdifi, mengatakan hingga kini PDKB Tegangan
Menengah telah diimplementasikan oleh hampir seluruh Unit Pelaksana Pelayanan
Pelanggan yang ada di Indonesia. Ia mengungkapkan, saat ini PLN UIW Kalimantan
Barat memiliki personel PDKB sebanyak 27 orang yang berada di UP3 Singkawang
dan UP3 Pontianak.
“Rencananya
tahun depan akan kami usulkan pembentukan tim PDKB di UP3 Sanggau,"
ujarnya.
Agung
menuturkan, kebutuhan listrik masyarakat terus meningkat dari waktu ke waktu.
Seiring dengan meningkatnya perekonomian masyarakat. Kebutuhan listrik
bukan hanya dari sisi kuantitas, tapi
lebih pada kualitas pasokan listrik itu sendiri. PLN, menurutnya, menyadari
keberadaan listrik saat ini dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
“Upaya
peningkatan kualitas mutu layanan menjadi fokus utama kami. Tim PDKB kami
dedikasikan untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus untuk
memastikan agar pelanggan dapat menikmati listrik dengan aman dan nyaman,"
pungkasnya.
Tim
PDKB adalah pasukan elit yang dimiliki PLN yang terlatih melakukan
pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian isolator, konduktor, maupun komponen
lainnya pada jaringan listrik Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) tanpa
memadamkan aliran listrik. Sehingga masyarakat dapat tetap menikmati listrik. (tim
liputan)
Editor
: Aan