Singkronisasi Bidan-Dukun Beranak Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak di Kubu Raya |
Kubu
Raya (Kalbarnews) – Dinas
Kesehatan Kabupaten Kubu Raya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kemitraan
Bidan-Dukun dan Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten
Kubu Raya.
Kegiatan
di Kantor Bupati Kubu Raya itu diikuti para Kepala Puskesmas dan Perwakilan
Organisasi Profesi Kesehatan di Kabupaten Kubu Raya. Pelaksana tugas Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Marijan mengatakan, kegiatan FGD yang
dilakukan pihaknya merupakan bentuk partisipasi menyikapi tingginya angka
kematian ibu dan angka kematian anak di Kabupaten Kubu Raya.
“Tujuan
pelaksanaan FGD adalah untuk memperoleh masukan dan informasi mengenai
permasalahan dan saran dalam upaya percepatan pengentasan angka kematian ibu
dan bayi di Kubu Raya,” tutur Marijan.
Marijan
mengatakan, saran yang diperoleh dari forum diskusi diharapkan dapat mendukung
program terkait yang telah dan akan dilakukan pemerintah daerah.
“Saran
dan masukan tersebut nantinya dapat memperkuat program yang telah dan akan
dilaksanakan, atau bahkan program baru sebagai program inovasi ke depannya,”
ujarnya.
Marijan
menerangkan kegiatan FGD dilaksanakan terkait kegiatan Hari Kesehatan Nasional
ke-55 yang mengusung tema “Generasi Sehat Indonesia Maju”. Untuk mewujudkan
generasi sehat, ia menyebut perlunya usaha bersama semua pihak. Tidak semata
mengandalkan pada program kesehatan.
“Sebab
derajat kesehatan itu dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seperti faktor
perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan, dan keturunan,” jelasnya.
Bupati
Muda Mahendrawan menilai kesehatan adalah hulu dari masalah tentang sumber daya
manusia. Bagian hulu tersebutlah yang menurutnya sangat penting untuk diperkuat
bersama. Terlebih konstitusi negara memberikan tanggung jawab itu kepada
pemerintah. Yakni tanggung jawab untuk memberikan peluang supaya orang sehat.
Termasuk janin untuk bisa lahir dengan sehat dan mendapatkan haknya.
“Cukup
gizi sehingga itu juga akan memprkuat sumber daya manusia, karena kesempatan
itu berada pada posisi ketika ibu mengandung dan pasca melahirkan. Yang itu
semua sudah jelas standarnya,” terangnya.
Muda
menyatakan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dalam kebijakan-kebijakannya selalu
mencari formula strategis yang solutif. Satu di antaranya yaitu melalui program
Selasa-Jumat (Salju) Terpadu. Salju Terpadu adalah program untuk mengoptimalkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.
Yakni dengan kunjungan
petugas kesehatan ke rumah-rumah warga alias sistem jemput bola. Di mana pada
hari Selasa dilakukan pelayanan kesehatan keluarga. Seperti pemeriksaan ibu
hamil, balita, imunisasi, pemberian vitamin, KB, kandungan, dan persalinan.
Adapun di hari Jumat diberikan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan
penyakit menular dan tidak menular.
“Kita
terbitkan beberapa regulasi langsung untuk bisa membuat supaya semuanya punya
perhatian terhadap isu ini. Sehingga hal-hal negatif bisa diminimalkan baik itu
terkait dengan angka kematian ibu dan anak, gizi kurang buruk, dan ekses-ekses
lainnya,” ucapnya.
Muda
menegaskan pemerintah daerah komit memperkuat terlebih dahulu cakupan pelayanan
kesehatan bagi seluruh warga. Hal itu salah satunya dapat dicapai dengan adanya
pemantauan yang maksimal. Karena itu, program Salju dilakukan untuk mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat. Menurutnya, menyikapi era serba cepat butuh
kecepatan dalam bergerak.
“Nah,
karena itu kita juga harus menggeser pola pendekatan dan metode strategi. Sebab
kalau mengikuti pola-pola rutinitas dan di zona yang biasa dilakukan, ini tidak
akan mengejar dengan masalah yang ada,” tuturnya.
Muda
menilai sejumlah regulasi yang dikeluarkan adalah ikhtiar untuk mengubah
pengelolaan layanan kesehatan, termasuk di puskesmas. Sehingga puskesmas kini
tidak hanya pasif menunggu, tapi juga proaktif untuk mengejar.
“Kita
ingin memastikan bahwa kita lebih proaktif dan masif. Karena standar pelayanan
minimal kesehatan tidak bisa main-main. Ini amanah dan wajib dilakukan seratus
persen. Artinya seminimal mungkin inilah yang harus dikejar,” pesannya. (tim
liputan)
Editor
: Heri K