Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono saat sulut Meriam pada Festival Meriam Karbit 2019 |
Pontianak
(Kalbar News) – Kapolda Kalbar,
Irjen (Pol) Didi Haryono bersama Pangdam XII Tanjungpura, Danlantamal dan
Danlanud Supadio menyusuri Sungai Kapuas saksikan festival Meriam Karbit di
Gang H. Mailamah Jalan Imam Bonjol Kelurahan Bangka Belitung Laut Kecamatan
Pontianak Tenggara, Selasa (04/06/2019) malam.
Dentuman
meriam karbit tak henti menggema di sepanjang tepian Sui Kapuas Kota Pontianak
menyambut malam Lebaran, Tradisi ini pun akhirnya dijadikan sebagai agenda
tahunan dalam sebuah Festival Meriam Karbit yang dibuka secara resmi oleh
Gubernur Kalbar Sutarmidji.
Pembukaan
Festival Meriam Karbit tampak dihadiri Forkompinda Kalbar, Gubernur Provinsi
Kalbar, H. Sutarmidji, Kapolda Kjalbar Irjen (Pol) Didi haryono, Pangdam XII
Tanjungpura, Mayjen TNI Herman Asaribab, Danlantamal XII/Pontianak, Laksma TNI
Gregorius Agung W. D. M.Tr (Han), Danlanud Supadio, Marsma TNI Palito Sitorus,
S.I.P., M.M., Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Dandim 1207/BS, Kolonel
Arm Stefie Nuhujanan, Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir.
Turut
mendampingi dalam acara tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalbar, Ketua
Persit KCK Daerah XII/Tanjungpura, Ketua Bhayangkari Polda Kalbar, Ketua
Jalasenastri Korcab XII DJA I Lantamal XII Pontianak, Ketua PIA Ardhya Garini
Cabang 19/D.I Lanud Supadio.
Festival
dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam dengan jumlah keseluruhan 212 meriam
karbit. Dari 38 kelompok, yang berhak ikut festival hanya 29 kelompok,
sedangkan 9 kelompok lainnya hanya meramaikan saja tidak ikut serta dalam lomba
dikarenakan tidak memenuhi kriteria lantaran menggunakan meriam berbahan dasar
besi dan setiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima buah meriam.
Dalam
pembukaan Festivasl Meriam karbit tersebut dimeriahkan dengan Penyulutan Meriam
oleh Gubernur, Kapolda Kalbar dan Forkopimda Kalimantan Barat.
Untuk
membunyikannya, dibutuhkan karbit yang dimasukkan ke dalam meriam hingga
mencapai titik didih tertentu kemudian siap disulut. Suara yang dihasilkan
meriam karbit ini sangat menggelegar, bahkan getarannya bisa dirasakan oleh
warga yang bermukim di sekitar area meriam itu dimainkan.
Setiap
digelarnya festival meriam karbit ini, tak jarang mengundang rasa penasaran
para wisatawan untuk menyaksikan dan mendengar langsung bunyi permainan
tradisional ini. (cc/tim liputan)
Editor
Heri K