Relawan Juara Kalbar Kunjungi AU Siswi SMP yang jadi Korban Pengeroyokan 12 Remaja di pontianak |
Pontianak
(Kalbar News) - Relawan Juara
(Jokowi Suara Hati Rakyat) Kalimantan Barat ikut prihatin atas peristiwa
penganiayaan yang menimpa Au (14), siswi di salah satu SMP di Kota Pontianak
yang terjadi baru-baru ini. Turut membesuk Au pada Rabu (10/4/2019) malam, Relawan
Juara mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian tersebut.
"Alhamdulillah
kita malam ini berkesempatan untuk membesuk adik kita yang menjadi korban
penganiayaan. Ini merupakan duka bagi kami dan bagi kita semua," ucap
Rabuansyah saat ditemui di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, Kompleks Pontianak
Mal, Jalan Gusti Sulung Lelanang Pontianak.
Kejadian
yang menerpa Au, kata Rabuansyah, hendaknya bisa dijadikan pelajaran bagi
seluruh pihak. Tak hanya bagi para siswa, orang tua, guru dan pihak-pihak
terkait mestinya mengambil hikmah atas musibah ini.
"Musibah
yang dialami oleh Au ini patut kita jadikan pelajaran. Bagaimana para guru dan
pihak sekolah harus lebih ekstra dalam memberikan pendidikan karakter terhadap
siswa. Kepada para orang tua, atas kasus ini kita juga mesti mengambil
pelajaran. Ke depan, kita harus lebih intensif lagi dalam membina dan mendidik
anak-anak," timpal pria yang kerap disapa Rabuan ini.
Pada
kesempatan tersebut, Rabuan juga ikut menanggapi maraknya pengguna media sosial
yang terlalu berlebihan dalam mengekspos para pelaku. Terlebih, lanjut dia,
kabar yang diekspos itu belum terklarifikasi oleh pihak-pihak terkait.
"Kita
juga menyayangkan netizen yang begitu liarnya menanggapi kasus ini. Padahal
kabar yang diblow up itu mengandung banyak sekali opini yang tak bisa
dipertanggungjawabkan," tuturnya.
Lebih
lanjut Rabuan berharap agar netizen bisa sedikit menahan diri sebelum mengumbar
kabar-kabar yang belum tentu benar. Kendati setiap orang diberikan kebebasan
dalam mengemukakan pendapat, dalam bermedia sosial tetap ada norma dan regulasi
hukum yang patut diperhatikan.
"Mudah-mudahan
atas kejadian ini netizen bisa lebih bijaksana dalam bermedia sosial supaya
bisa menahan diri dan memastikan kebenaran kabar yang ada," tutupnya.(jb)
Editor
: Heri K