Plt Kadis Kominfo Provinsi Kalimantan Barat, Drs Alfian, M.Si |
Pontianak
(Kalbar News) – Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo)
Provinsi Kalimantan Barat, Drs Alfian, M.Si berharap Media Online Indonesia
bisa berperan dalam memberikan pendidikan dan pencerahan terhadap maraknya
penyebaran berita-berita bohong atau Hoaks.
Hal
itu disampaikan Alfian ketika menyampaikan materi dalam Diskusi Publik yang
dilaksanakan oleh DPW Media Online Indonesia (MOI) Provinsi Kalimantan Barat di
Ballroom Gardenia Hotel and Resto, Jl Arteri Supadio Sui Raya Kubu Raya
Kalimantan Barat, Kamis (10/1/2019).
Alfian
menyampaikan maraknya informasi atau berita bohong itu biasanya dilakukan oleh
personal atau akun-akun yang sengaja dibuat hanya untuk kepentingan tertentu,
oleh karena itu peran Media Online harus bisa memberikan pemberitaan yang benar
melalui Portal berita yang legal dan dapat dipertanggungjawabkan karena
dikelola oleh Perusahaan yang memang dibidang Media.
“Ada
ratusan ribu akun baik Facebook, Whatshap, Twitter, Instagram dan lain-lain
yang berpotensi menjadi penyebar berita bohong atau Hoaks, nah sangat sulit
untuk mengawasi semua itu, tetapi jika itu dilakukan oleh Media Online maka
akan gampang kita awasi,” Jelas Alfian.
Sementara
itu Ketua Umum Media Online Indonesia (MOI) Rudi Sembiring mengatakan
keberadaan MOI sebagai Organisasi Perusahaan Media mendorong semua Media Online
bisa menjadikan medianya sebagai media penyampai berita kebenaran dan dapat
mempertanggungjawabkan konten beritanya dengan melegalkan Medianya serta
mendorong Pemilik Media Online di Indonesia memerangi Penyebaran berita bohong
atau Hoaks yang marak saat ini.
“Kami
mendorong semua Media Online untuk bersama-sama perangi penyebaran berita hoak
karena memang lebih banyak dialkukan oleh akun-akun pribadi sehingga sulit
dilakukan Verifikasi, namun jika dilakukan oleh Media Online tertentu maka bisa
dipertanggungjawabkan dan mudah dilakukan Verifikasi,”ungkap Rudi.
MOI
mendorong Semua Pemilik Media Online lakukan legalisasi Perusahaan Media Online
sehingga ada pertanggungjawaban dalam penyebaran Konten-konten Berita dan juga
melindungi dari berita bohong atau Hoaks. (tim liputan)
Editor
: Heri K