Bupati Sambas H Atbah Romin S sambut Pangdam XII/TPR Mayjend Achmad Supriyadi (*) |
Sambas
(Kalbar News) - Bupati Sambas
Atbah Romin Suhaili hadiri peresmian Batalyon Infanteri 645 Garda Tama Yuda
bersama Pangdam XII/TPR Mayor Jenderal Achmad Supriadi yang bermarkas di
Kabupaten Sambas, Kamis (6/12/2018).
Bupati
Sambas Atbah Romin Suhaili mengatakan manfaat yang paling jelas dari kehadiran batalyon 645, memastikan Kabupaten
Sambas adalah wilayah yang sangat strategis dari sisi pertahanan dan keamanan
negara.
Kedua
Masyarakat semakin memahami bahwa perspektif pembangunan di Kabupaten Sambas,
bukan hanya pembangunan dengan skala lokal nasional namun juga aspek
internasional, dimana kita sebagai wilayah perbatasan adalah garda terdepan RI.
Kehadiran
TNI sebut Bupati, tak hanya akan memberi dampak rasa aman, namun juga
memunculkan multiplyer effect lainnya.
"Ini
memberikan makna yang jelas, bahwa Sambas dijaga TNI dalam konteks wilayah
perbatasan dan garda depan NKRI. Jadi hal yang tidak diinginkan seperti
gangguan keamanan dan pertahanan,
menjadi bagian dari yang telah dipersiapkan TNI untuk mengantisipasinya, selain
itu kehadiran pasukan yang banyak, akan berdampak pada aman nyaman dan
tenteramnya Sambas dan tentunya ber efek pada peningkatan ekonomi, perputaran
uang yang akan meningkat di Sambas," katanya.
Kabupaten
Sambas lanjut Atbah, bertekad untuk menjalin komunikasi dan bekerjasama dengan
baik dengan TNI.
"Saya
yakin bahwa TNI sangat memahami apa yang menjadi tugas mereka dalam konteks
perbatasan, akan tetapi ada hal dalam konteks learifan lokal kita akan terus
bermitra, ada hal yang tentu dalam konteks intelijen dan menurut mereka itu
sudah terekam dengan baik, tapi mungkin memang banyak hal yang perlu
dikomunikasikan," ucapnya.
Kerjasama
dan koordinasi bersama TNI diharapkan oleh Bupati akan selalu baik, sehingga
ketahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan semakin kuat.
"Komunikasi
dan kerjasama berjalan dengan baik, itu penting dan saya siap untuk bekerjasama
karena mereka adalah bagian dari rakyat yang manunggal dengan rakyat, dan
bertugas di perbatasan mempertahankan NKRI," tegasnya.
Sementara
Panglima Kodam XII Tanjungpura, Mayor Jenderal Achmad Supriadi mengatakan
dengan dibentuknya Batalyon Infanteri 645 Garda Tama Yudha, TNI semakin mampu
menghadapi ancaman dan tantangan masa depan.
"Dengan
begitu diharapkan mampu mengatasi berbagai persoalan, pembangunan kekuatan
pokok untuk mewujudkan kemantapan dan kesiapsiagaan operasional, serta
diharapkan menghasilkan satuan-satuan yang lebih efektif dan efisien dalam
mendukung tugas pokok Kodam XII Tanjungpura," katanya, Kamis (6/12).
Disampaikan
Mayjend TNI Achmad Supriyadi, terbentuknya Batalyon Infanteri 645 tersebut,
adalah sebagai implementasi perencanaan strategis dalam pembangunan kemampuan,
guna menghadapi berbagai kemungkinan ancaman dan kontinjensi yang dapat terjadi
di wilayah perbatasan.
"TNI
membentuk batalyon Infanteri 645 GTY yang berkedudukan di Kabupaten Sambas
Provinsi Kalimantan Barat, yang berarti sebagai pasukan pelindung atau penjaga
terdepan dalam pertempuran atau peperangan, dalam menjaga keutuhan wilayah NKRI
dengan semboyan garda terdepan dan benteng terakhir NKRI,"tegasnya.
Batalyon
Infanteri 645 Gardatamayudha kata Pangdam,
merupakan satuan tempur yang adalah pengembangan kekuatan TNI.
"Batalyon
ini merupakan satuan tempur Kodam XII Tanjungpura di bawah komando Brigade
Infanteri 19 Khatulistiwa, oleh karena itu peresmian Batalyon Infanteri
645/GTY, merupakan perkembangan kekuatan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI,
khususnya di wilayah kabupaten Sambas yang berbatasan langsung dengan negara
Malaysia," jelasnya. (dra)
Editor : Heri K