Dihadiri Dayak Seluruh Dunia, Kongres Dayak Internasional I Akan lahirkan Protokol Dayak

Editor: Redaksi author photo
Presiden Majelis Adat Dayak Nasional Cornelis disambut pada pembukaan Pekan Gawai Dayak ke 32 di Rumah Radakng Pontianak, (20/5). Bulan Juli nanti MADN akan melaksanakan Kongres Dayak Internasional I pada tanggal 26-27 Juli 2017.


PONTIANAK, Kalbar News - Kongres Dayak Internasional I akan diselenggarakan di Pontianak, 26-27 Juli 2017. Pada kesempatan itu akan diundang Masyarakat Dayak di seluruh dunia untuk diskusi membicarakan eksistensi suku Dayak ke depan, sehingga bisa dirancang bagaimana masa depan Dayak agar tidak menjadi beban negara.

"Kongres ini diharapkan menjadi jembatan bagi bangsa Dayak antara masa lalu dan masa depan, jembatan bagi generasi kemarin dan generasi masa depan, dan jembatan bagi bangsa Dayak Antara Warisan kemarin dengan upaya pembangunan dengan lanskap yang modern, karena Bangsa Dayak tidak luput dari struktur zaman yang dinamis, namun bangsa Dayak tidak akan menghabiskan energi hanya untuk bertahan dalam struktur zaman tersebut karena bangsa Dayak juga memiliki upaya untuk menghadapi tantangan melalui karya nyata untuk sebuah tujuan besar, agar bangsa Dayak tidak menjadi beban negara," ujar Presiden MADN Cornelis, ketika konfrensi Pers di Pontianak, Kamis (1/6). 

Turut Mendampingi Ketua Panitia Alexius Akim, Marius Marcellus Tj., dan panitia bidang lainnya.

Cornelis yang juga Gubernur Kalimantan Barat itu mengatakan, tujuan Kongres Internasional ini merumuskan butir-butir protokol Dayak yang akan dituangkan dalam tujuh butir pemikiran strategis sekarang dan yang akan datang. Karena bagi bangsa Dayak angka Tujuh memiliki makna spiritual dan filosofis. "Angka tujuh bisa disebut angka Jubata," tambah Cornelis. Pada kesempatan itu dilaunching juga website www.dayakconex.com yang kontennya berisi seputar informasi kongres Internasional Dayak I.

Lebih lanjut Cornelis menjelaskan, protokol Dayak diharapkan melahirkan butiran-butiran kepahaman bangsa Dayak akan eksistensi penciptaan manusia dan krmanusiaan yang melekat.

Protokol Dayak mengeksplorasi pemikiran leluhur yang transenden dan genuine yang tidak merupakan refleksi atau pantulan dunia luar. Pemikiran ini menurut Cornelis berasal dari dalam diri yang bersifat holistik dan terintegrasi. "Protokol Dayak diharapkan melahirkan butiran butiran pemikiran religious, ideologis, dan Philosofis dan yang akan mrnjadi guidance of life, jembatan bagi bangsa Dayak antara masa lalu dan masa depan," terang Cornelis, yang menjelaskan juga bahwa tema kegiatan itu merajut benang-benang peradaban Dayak dalam struktur jaman yang dinamis. Serta sub tema Penguatan peran Bangsa Dayak menuju Epicentrum pembangunan Sosial dan Budaya, ekonomi, Bisnis & keuangan, dan Politik.

Selain itu, Gubernur GCF itu juga menjelaskan bahwa protokol Dayak diharapkan melahirkan butiran-butiran sikap dan kepribadian bangsa Dayak yang menjadi jembatan bagi bangsa Dayak generasi kemarin dan generasi masa depan. 

"Protokol Dayak diharapkan membantu bangsa Dayak untuk memberikan jawaban dan arahan kepada pertanyaan ' Apakah Bangsa Dayak memiliki suatu sistem mendunia yang terorganisasi?', Apa saja kebijakan yang berkaitan dengan hal itu?', Bagaimana kebijakan itu diimplementasikan?', " ujar Cornelis, sehingga katanya lagi, bisa  melahirkan deklarasi Bangsa Dayak Dunia yang diberi nama The Declaration of Dayak For a Better World," yakni protokol yang memuat pernyataan sikap Bangsa Dayak dalam menghadapi struktur jaman yang dinamis, deklarasi ini sebuah manifesto upaya politis Bangsa Dayak dalam melakukan dan reengineering kehidupan sosial dan budaya, ekonomi, bisnis, dan keuangan, politik, baik tingkat nasional (Indonesia) maupun Internasional.

 "Ada tiga poin yang diharapkan di kegiatan ini yakni Deklarasi Dayak for a better world,  dokumen protokol Dayak, dokumrn pokok-pokok isian peta jalan," pungkas Cornelis. (R) 





Share:
Komentar

Berita Terkini