![]() |
Kapolda Kalbar, Ketua DPD-RI, Gubernur serta Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Budaya |
![]() |
Penanda Tanganan Deklarasi Damai di Mapolda Kalbar |
Pontianak-KalbarNews
Pada hari Rabu
tanggal 17 Mei 2017 sekira pukul 12.00 wib telah berlangsung Penandatanganan
Deklarasi Damai Masyarakat Kalbar bertempat Mapolda Kalbar Jl. Ahmad Yani, Kegiatan
dipimpin oleh Kapolda Kalbar, Brigjen
(Pol) Erwin Triwahyu, SH.
Deklarasi Damai
ini juga dihadiri oleh Drs. Cornelis.,MH (Gubernur Kalimantan Barat), Pangdam
XII TPR, Wakapolda Kalbar, PJU Polda Kalbar, M. Kebing (Ketua DPRD Prov
Kalbar), Kombes Pol Iwan Imam Susilo,SiK (Kapolresta Pontianak Kota), Edi Kamtono
(Wakil Walikota Pontianak), DR. H. Oesman Sapta (DPD RI), DR. H Wajidi Sayadi
(Ketua FKUB Prov Kalbar), PWNU Kalbar, Pimpinan Muhammadiyah Kalbar, Ketua MUI
Kalbar, Yakobus Kumis (Ketua DAD Kalbar), H Sadimo (Ketua Paguyuban Jawa), H
Sukiryanto ( Ketua IKBM), Drs Natsir Rihat Silalahi ( Ketua KERABAT), Aca Aming
( Ketua Paguyuban Banten), Agus Setiyadi (Ketua POM Kalbar), Sy. Imran Alhabsy
(Panglima LPI Kota Pontianak), Herkulanus Didi (Pengurus DAD Kab Kubu Raya), M
Nuruddin (Sekjen LPM), Sy. Ibrahim Alqadrie (Yayasan Alqadrie Pontianak), DR.
Hamka Siregar (Rektor IAIN) Paguyuban,Tokoh masyarakat,Tokoh agama,Tokoh Adat dan
tokoh Pemuda serta media.
Dalam kata
sambutannya Kapolda Kalbar mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan
yang telah hadir serta kepada Ketua DPD RI DR. H. Oesman Sapta yang turut hadir
dalam kegiatan Deklarasi Perdamaian, serta berharap semua pihak untuk
bersama-sama menjaga Keamanan serta ketertiban sehingga membawa suasana aman
damai di Kalimantan Barat ini.
Sebagai Ketua
DPD-RI dan Tokoh Masyarakat Kalimantan Barat, DR Oesman Sapta menjelaskan, Bahwa
Pancasila sudah final, jangan ada dusta diantara kita bahwa kekuatan hanya ada
1 di Indonesia dan tidak ingin lagi mendengar adanya permasalahan khususnya di
Kalimantan Barat, Jelasnya. Kita mesti Mengucapkan banyak terima kasih kepada
aparat keamanan (TNI/Polri) yang telah menjaga situasi kondusif untuk mencegah
konflik sosial di Kalimantan Barat.
Dalam Sambutannya
Gubernur Kalbar Cornelis, SH menjelaskan, Bahwa sudah terjadi 17 kali konflik
di Kalbar, saya berharap agar kejadian-kejadian di masa lalu tidak terjadi
kembali, Saya juga Mengklarifikasi tentang video pidato dirinya yang sudah
tersebar di media sosial, itu ada ulah orang yang memotong isi pidato saya,
maka sebagai orang yang taat hukum maka
saya Mengambil langkah hukum atas penyalah gunaan media sosial, dan saya siap apabila saya bersalah dan siap bertanggung kawab, Jelasnya.
Adapun isi
Deklarasi Perdamaian Masyarakat Kalimantan Barat, sebagai berikut :
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mewakili tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh ormas, setelah mencermati adanya potensi konflik sosial yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan di masyarakat yang berkepanjangan bagi rakyat, maka dengan hati yang tulus dan ikhlas bersepakat :
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mewakili tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat dan tokoh ormas, setelah mencermati adanya potensi konflik sosial yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan penderitaan di masyarakat yang berkepanjangan bagi rakyat, maka dengan hati yang tulus dan ikhlas bersepakat :
1.
Menghentikan semua bentuk perselisihan, fitnah dan
hasutan .
2.
Saling menghormat dan menghargai serta mengedepankan
musyawarah mufakat dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat guna
terwujudnya kerukunan dan kedamaian.
3.
Menghormati dan menaati peraturan perundang undangan
yang berlaku serta senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4.
Membangun komitmen bersama dalam menangkal dan melawan
setiap bentuk provokasi serta upaya memecah belah persatuan.
Kegiatan
berakhir dengan penanda Tanganan Deklarasi oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat
serta Tokoh Etnis serta Budaya, disaksikan Gubernur, Kapolda Kalbar, Pangdam
dan Media massa, berakhir dengan Pembacaan doa oleh Ketua MUI Kalbar, dan
berakhir sekitar pukul 12.35 wib. ( es )
Editor : Edi Suhairul