KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Bupati Kubu Raya Sujiwo menegaskan bahwa kebijakan tidak membongkar pagar Daya Motor sebelumnya merupakan bentuk keberpihakan pemerintah karena mereka siap mendukung UMKM. Keputusan itu diambil setelah adanya diskusi dan kesepakatan bersama antara pemerintah desa dan manajemen Daya Motor 2 yang menyatakan area tersebut dapat dipinjamkan sementara untuk pelaku UMKM. (21/12/2025).
Bupati Sujiwo Tegaskan Halaman Daya Motor Adalah Ruang Publik: Jangan Pelit Untuk Kepentingan Rakyat
“Kemarin saya dengan Pak Kades sudah sepakat, ada kebijakan tidak dibongkar karena memang sudah ada diskusi dengan manajemen Daya Motor. Area ini dipinjamkan untuk rakyat, untuk pelaku UMKM,” ujar Sujiwo.
Namun, Sujiwo menyayangkan sikap pembatalan mendadak dan sepihak yang terjadi pada malam hari, saat para pelaku UMKM sudah menyiapkan dagangan dan mulai berjualan. Menurutnya, kondisi tersebut sangat merugikan masyarakat kecil yang menggantungkan penghasilan dari aktivitas usaha harian.
“Kalau tiba-tiba dibatalkan mendadak, ya kasihan pelaku UMKM. Mereka sudah masak, sudah siap jualan. Ini soal empati kepada rakyat,” tegasnya.
Sujiwo menjelaskan UMKM tetap menjaga kebersihan dan keamanan dilakukan dengan baik. Bahkan, saat dilakukan pengecekan, tidak ditemukan sampah di lokasi.
“Tadi pagi saya cek sendiri, bersih, tidak ada sampah. Artinya pelaku UMKM ini bertanggung jawab. Keamanan dan kebersihan kita tanggung penuh,” katanya.
Bupati Sujiwo menegaskan, area yang digunakan sejatinya merupakan ruang publik yang wajar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, ia meminta semua pihak tidak bersikap kaku dan “pelit” terhadap kepentingan rakyat.
“Ini bukan pakai ruang pribadi, ini halaman dan ruang publik. Jangan pelit lah sama rakyat. Kalau pelit sama rakyat, pemerintah juga bisa tegas dengan kebijakan,” ucapnya.
Sebagai langkah lanjutan, Sujiwo memastikan penataan akan tetap dilakukan secara tegas dan terarah. Satpol PP diminta menertibkan sesuai aturan, sementara pemerintah desa diminta segera berkoordinasi dengan koperasi Desa Merah Putih untuk menindaklanjuti penempatan UMKM di lokasi alternatif.
Sejumlah pelaku UMKM yang sempat tertolak, lanjut Sujiwo, telah terakomodir di lokasi darurat, termasuk di halaman Masjid Darunnajah. Bahkan, dari hasil pemantauan langsung, aktivitas jual beli di lokasi tersebut berjalan baik dan dagangan laris.
“Alhamdulillah, di lokasi lain juga laris. Ini membuktikan UMKM kita hidup. Tinggal bagaimana kita sebagai pemerintah hadir, mengatur, dan membela kepentingan rakyat,” pungkasnya. (cc0
Editor : Aan