
Pakar Parenting: Ingin Hubungan Dengan Anak Baik Lunasi Dulu Hutang Pengasuhan
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) —Pakar Parenting Indonesia Ayah IrwanRinaldi mengungkapkan jika orang tua ingin hubungannyadengan anak menjadi baik, maka orang tua hendaknyamelunasi dahulu hutang pengasuhannya dimasa lalu.
“Tak terasa anak yang dulu masih belajar jalan, kini sudahberanjak besar. Dulu selalu minta ikut ke mana kita pergi, sekarang sudah sibuk dengan kawan dan dunianya. Lalu kitamulai merasa, hubungan terasa renggang, ngobrol tak lagihangat. Ada yang anaknya gampang marah, cepat bosan, merasa tertekan, dan perasaan negatif lainnya. Mengapa tiba-tiba anak berubah? Mungkin ada utang pengasuhan yang belum kita bayar,” ungkapnya saat mengisi Seminar Parenting SD Islam Terpadu Al Mumtaz “Menembus Waktu Menumbuhkan Cinta” di Hotel Aston Pontianak, belum lama ini.
Menurutnya, saat ini ada yang dinamakan fenomena BLAST(Bored, Lonely, Angry, Stres and Tired) dikalangan anak-anaksaat ini. Inilah yang membuat, anak lelaki jaman sekarangtidak terlaki-lakikan atau father hunger dan anak perempuantidak terperempuan atau daddy issue.
“Hal ini dikarenakan, hutang pengasuhan yang berawal dariwarisan orang tua, kondisi rumah tangga bermasalah sepertisuami yang tidak ikut hadir, adanya orang ketiga, perbedaaanpola pengasuhan serta lainnya,” jelas pria yang akrab disapaAyah Irwan ini.
Sehingga, kata dia, kelelakian itu dibentuk bukan ditemukan. Dalam hal ini, anak yg mengalami BLAST itu akan terlihatmatang fisiknya duluan, sedangkan spiritual, intelektual, sosial dan emosionalnya belum matang.
Oleh karena itu, lanjutnya lagi, dalam pengasuhan baik anaklaki-laki dan perempuan harus ada target pengasuhannya.
“Untuk anak laki-laki misalnya mampu bertanggung jawab, berpikir dan mengambil keputusan mampu menahan bebandan amarah, serta memuliakan wanita dan memberi manfaat. Begitu pula target pengasuhan anak perempuan sepertimemiliki kelembutan kata dan perilaku, memiliki rasa maludan tegas dalam menjaga kehormatan, menjadikannya istriyang bisa menjaga kehormatan suami dan melayani denganbaik,” terangnya semangat.
Ia menambahkan, tidak ada kata terlambat bagi orang tuauntuk membayar hutang pengasuhannya. Segala usaha harusdiupayakan sebagai bentuk memperjuangkan hubungandengan anak.
“Mari ayah bunda kita minta ampun kepada Allah, denganmengakui kesalahan, selesaikan yang prioritas, bayar hutangyang terlewat, serta cari lingkungan baru yang mendukungtujuan kita,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Orang tua Murid dan Guru (POMG) SDIT Al Mumtaz Pontianak Heryastuti mengungkapkan bahwa seminar parenting ini merupakansalah satu Program Kerja Bidang Dakwah POMG SDIT Al-Mumtaz, yang rutin diadakan setahun sekali denganmengundang pembicara nasional.
“Kami sebagai orang tua merasa bawah pengasuhan anakmerupakan tanggung jawab utama orang tua yang tidak hanyasebatas memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga kebutuhanemosional, spiritual dan intelektual,” ungkap wanita yang akrab disapa Tuti ini.
Ibu empat anak ini menambahkan, sebagaimana tujuan seminar itu sendiri diharapkan dapat memberikan pemahamantentang pentingnya peran pengasuhan yang utuh.
“Hasil akhirnya kami ingin, seminar ini sebagai upayamemberikan bekal strategi praktis kepada orang tua untukmeningkatkan kualitas hubungan dengan anak,” tutupnya. (Tim Liputan)
Editor : Aan