![]() |
| Paguyuban Jawa Kalbar Bersama Pemkab Kubu Raya dan Lanud Supadio Gelar Wayang Kulit |
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Dalam
rangka memperingati Hari Wayang Tahun 2025, Paguyuban Jawa Kalimantan Barat
(PJKB) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Lanud Supadio
akan menyelenggarakan pertunjukan Wayang Kulit dengan lakon Babat Wonomarto
pada 15 November 2025.
Acara besar pelestarian budaya
Jawa tersebut akan digelar di Tugu Dirgantara (Tugu Pesawat) Supadio, Sungai
Raya, Kubu Raya, dan terbuka untuk seluruh masyarakat.
Ketua PJKB, Dr. Purwanto,
menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata upaya menjaga dan
memperkuat akar budaya Nusantara di Kalimantan Barat.
“Pagelaran Wayang Kulit bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Banyak
nilai moral dan filosofi kehidupan yang perlu terus diwariskan kepada generasi
penerus,” tegasnya.
Dalam kesempatan ini, PJKB
menghadirkan dalang muda putra asli dari Kabupaten Kubu Raya yang sudah
menempuh Pendidikan Jurusan Pedalangan di ISI Solo, Ki Tri Wiryawan, S.Sn, yang
akan menyajikan kisah Babat Wonomarto, lakon sarat nilai kepemimpinan,
perjuangan, dan spirit keadilan.
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya agenda budaya tersebut,
mengingat Kubu Raya merupakan wilayah dengan keberagaman etnis yang menjadi
kekuatan sosial masyarakat.
Pagelaran wayang ini diharapkan
menjadi sarana mempererat persatuan, memperkaya literasi budaya, sekaligus
hiburan rakyat yang edukatif.
Lanud Supadio turut berperan
sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan, sebagai wujud kemanunggalan TNI AU
dengan masyarakat. Momentum ini diharapkan semakin memperkuat kedekatan dan
rasa kebersamaan antara aparat pertahanan dengan warga.
Acara ini juga akan dimeriahkan
oleh pengisi musik gamelan dan kesenian pendukung lainnya sehingga masyarakat
dapat menikmati pengalaman budaya Jawa secara utuh.
Dengan terselenggaranya kegiatan
ini, PJKB bersama Pemkab Kubu Raya dan Lanud Supadio mengajak seluruh lapisan
masyarakat untuk hadir memeriahkan sekaligus merawat kekayaan budaya Nusantara.
(tim liputan).
Editor : Heri
