KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat menggelar acara "Bincang Kerukunan dan Refleksi Kemerdekaan untuk Indonesia Maju, Harmonis, Bersatu". Acara yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat ini menyoroti pentingnya dialog lintas agama dan peran strategis para pemangku kepentingan dalam merawat keharmonisan bangsa. Sabtu, (16/8/2025) FKUB Kalbar Gelar Bincang Kerukunan dan Refleksi Kemerdekaan, Ajak Semua Pihak Jaga Harmoni
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Dr. Ahmad Jais, S.Ag, M.Ag, menyampaikan bahwa tema acara ini memiliki makna yang mendalam. "Kegiatan ini menjadi wadah untuk dialog kerukunan lintas agama guna memperkuat toleransi, menghindari konflik, dan membangun kerja sama dalam bingkai NKRI," ujarnya.
Dr. Jais menekankan bahwa kemerdekaan sejatinya bukan hanya kebebasan fisik, tetapi juga mencakup kebebasan beragama, berekspresi, dan berkontribusi tanpa diskriminasi. Beliau juga menggarisbawahi peran strategis berbagai pihak.
"Dosen dan guru menanamkan nilai kebangsaan, penyuluh dan lembaga keagamaan memperkuat moderasi beragama, sementara media menyebarkan narasi damai," jelasnya.
Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kerukunan, memperkuat peran pemangku kepentingan, serta membangun jaringan kolaborasi untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan harmonis.
Sementara itu, Ketua FKUB Kalimantan Barat, Prof. Dr. Ibrahim, MA, dalam sambutannya menegaskan bahwa menjaga kerukunan adalah misi dan tanggung jawab bersama.
"FKUB tidak akan mampu mengawal kerukunan tanpa dukungan dan kolaborasi dari semua pihak," kata Prof. Ibrahim.
Beliau secara khusus mengajak para dosen, guru lintas agama, penyuluh agama, pimpinan lembaga keagamaan, dan media untuk bersinergi dengan FKUB dalam merawat kerukunan di tengah berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan politik yang dinamis.
Prof. Ibrahim juga menjelaskan bahwa tema refleksi kemerdekaan diangkat sebagai momentum untuk mengambil pelajaran dari perjuangan bangsa dalam merawat persatuan.
"Kerukunan adalah tanggung jawab kita bersama, dan melalui momentum refleksi kemerdekaan ini, kita diingatkan untuk senantiasa mengambil hikmah dari perjuangan para pahlawan dalam menjaga persatuan," tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Ibrahim juga memperkenalkan salam kerukunan FKUB, "Salam kerukunan," yang serentak dijawab oleh hadirin dengan "Rukun, rukun, rukun", sebagai simbol semangat persatuan.