BMKG: 197 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Sanggau Tertinggi, Waspadai Potensi Karhutla

Editor: Redaksi author photo

 BMKG: 197 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Sanggau Tertinggi, Waspadai Potensi Karhutla

KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)
— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 197 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Kalimantan Barat sepanjang tanggal 6 Agustus 2025, berdasarkan hasil pemantauan satelit dari pukul 00.00 hingga 23.00 WIB.


Dari jumlah tersebut, 162 titik masuk dalam kategori tingkat kepercayaan rendah, 24 titik menengah, dan 11 titik tinggi. Titik panas merupakan indikator awal terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang harus segera diantisipasi oleh pemerintah daerah dan masyarakat.


Sanggau dan Landak Dominasi Jumlah Titik Panas

Kabupaten Sanggau tercatat sebagai wilayah dengan jumlah hotspot terbanyak, yakni sebanyak 84 titik, termasuk 5 titik dengan tingkat kepercayaan tinggi. Disusul oleh Kabupaten Landak dengan total 48 titik, seluruhnya berkategori rendah hingga menengah.

Kabupaten lainnya dengan jumlah hotspot signifikan antara lain:

  • Melawi: 11 titik

  • Ketapang dan Sintang: masing-masing 10 titik

  • Sekadau: 10 titik

  • Bengkayang: 8 titik (termasuk 1 titik kepercayaan tinggi)

Adapun wilayah yang tidak terdeteksi adanya hotspot adalah Kapuas Hulu, Sambas, dan Singkawang.


Satelit Deteksi Anomali Suhu Panas

Deteksi hotspot dilakukan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar seperti NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA. Satelit ini mengidentifikasi anomali suhu panas di permukaan bumi yang berpotensi menjadi titik awal karhutla. Deteksi dilakukan pada siang dan malam hari, namun wilayah yang tertutup awan tidak dapat terpantau sehingga kemungkinan masih terdapat titik panas yang belum terdeteksi.


Imbauan Waspada Karhutla

Dengan meningkatnya jumlah titik panas, BMKG mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di wilayah dengan hotspot kepercayaan tinggi. Diperlukan koordinasi intensif antara pemangku kepentingan untuk mitigasi, pemantauan lapangan, dan sosialisasi larangan pembakaran lahan.


Masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas pembakaran terbuka, dan segera melaporkan jika melihat tanda-tanda awal kebakaran.


Untuk pembaruan informasi cuaca dan hotspot, masyarakat dapat mengakses laman resmi BMKG di https://kalbar.bmkg.go.id. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini