KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Berdasarkan pantauan citra satelit oleh BMKG pada tanggal 23 Juli 2025,hotspot terdeteksi di wilayah Kalimantan Barat. Titik-titik panas tersebut teridentifikasi mulai pukul 00.00 WIB hingga 23.00 WIB dan menjadi indikasi awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Mempawah Paling Dominan
Dalam laporan tersebut, Kabupaten Mempawah menjadi wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak yakni 48 titik, diikuti oleh Kabupaten Sambas dengan 22 titik, serta Kabupaten Melawi sebanyak 5 titik.
Sebaran Titik Panas
Titik panas di Mempawah tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Anjongan, Mempawah Hilir, Mempawah Timur, Segedong, Sungai Kunyit, dan Sungai Pinyuh. Sedangkan di Sambas, titik panas terdeteksi di wilayah Teluk Keramat, Galing, dan Paloh. Di Melawi, konsentrasi hotspot berada di Kecamatan Menukung dan Sayan.
Tingkat Kepercayaan Tinggi
Dari total 75 titik panas yang terdeteksi:
-
15 titik dikategorikan tingkat kepercayaan tinggi (kode merah),
-
Mayoritas lainnya pada tingkat sedang (kode kuning),
-
Hanya 1 titik yang berada pada tingkat rendah (kode hijau).
Tingkat kepercayaan tinggi menandakan potensi karhutla yang lebih besar dan perlu penanganan lebih cepat.
Pendeteksian dilakukan menggunakan satelit SNPP, TERRA, dan AQUA, dengan radius kemungkinan titik panas rata-rata 321 meter.
BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan, khususnya di wilayah-wilayah dengan konsentrasi titik panas tinggi seperti Mempawah dan Sambas.
Langkah mitigasi dini serta kesiapsiagaan petugas lapangan sangat dibutuhkan untuk mencegah meluasnya kebakaran. (Tim Liputan)
Editor : Aan