Sekda Kubu Raya: Sinergi Kunci Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan di Batu Ampar

Editor: Redaksi author photo
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) - Kesadaran masyarakat Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan semakin meningkat. Dalam berbagai diskusi yang telah digelar bersama pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan pendamping lingkungan, muncul komitmen warga untuk meninggalkan usaha produksi arang bakau, asalkan tersedia alternatif pekerjaan yang mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

 

Hal ini mendapat Atensi serius Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam melihat aksi Masyarakat terkait adanya penangkapan sebuah kapal yang mengangkut arang bakau milik Masyarakat kecamatan Batu Ampar beberapa waktu lalu.

 

“Kalau ada kerjaan lain yang bisa menghasilkan, warga sebenarnya siap berhenti membuat arang bakau dan mulai menjaga hutan mangrove demi kelestarian lingkungan,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.

 

Produksi arang bakau memang bukan pekerjaan mudah. Selain berat, proses pembuatannya juga panjang dan memerlukan ketekunan tinggi. Warga pun mulai menyadari dampak kerusakan lingkungan akibat eksploitasi hutan bakau yang selama ini tak terhindarkan, seperti abrasi, banjir rob, hingga perubahan iklim yang semakin terasa.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan bahwa Potensi di Kecamatan Batu Ampar yang ada antara lain bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan.

 

Berbagai alternatif usaha mulai dilirik sebagai solusi. Wilayah Batu Ampar yang kaya akan sumber daya alam membuka peluang di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Beberapa potensi yang tengah digagas, antara lain:

 

  • Budidaya Ikan dan Udang Tambak
  • Pengembangan Perkebunan Kelapa dan Pinang
  • Peternakan Kambing dan Sapi
  • Tanaman Hortikultura seperti Semangka, Cabai, dan Sayuran

 

Namun, untuk mewujudkan pengembangan sektor-sektor ini, masih terdapat sejumlah kendala yang perlu diatasi secara bersama-sama.

 

Delapan Faktor Penghambat yang Harus Dicarikan Solusi

 

Berikut beberapa faktor utama yang menjadi tantangan pengembangan usaha alternatif di Batu Ampar:

  1. Sumber Daya Manusia (SDM)

Warga membutuhkan pelatihan dan pendampingan agar memiliki keterampilan baru yang sesuai dengan potensi lokal.

  1. Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku untuk pengolahan hasil pertanian dan perikanan perlu disiapkan melalui kerja sama antarwilayah.

  1. Permodalan

Warga masih sulit mengakses permodalan. Dibutuhkan skema pinjaman lunak, koperasi, atau masuknya investor lokal.

  1. Akses Infrastruktur
  2. Jalan poros ekonomi sedang diperjuangkan pemerintah daerah untuk mempermudah mobilitas barang dan orang. Akses teknologi informasi (internet) juga penting untuk membuka pasar digital.
  3. Pasar dan Pemasaran

Diperlukan dukungan dari pihak off-taker (pembeli tetap) serta pembukaan akses pasar, baik tradisional maupun online marketplace.

  1. Teknologi

Teknologi produksi dan pasca-panen masih minim, sehingga perlu dukungan alat-alat modern.

  1. Legalitas Usaha

Banyak pelaku usaha belum memiliki legalitas, sehingga sulit mengakses bantuan pemerintah.

  1. Komitmen dan Kepemimpinan Lokal

Dukungan penuh dari pemerintah desa dan kecamatan sangat penting agar masyarakat benar-benar berani beralih usaha.

 

Kunci Utama Adalah Sinergi

Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam, menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam pengembangan ekonomi alternatif di Batu Ampar adalah kolaborasi semua pihak.

 

“Kita punya potensi besar di Batu Ampar. Tinggal bagaimana semua elemen bisa bersinergi, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia usaha. Kita di pemerintah daerah tentu sangat mendukung, terutama dalam peningkatan SDM, akses permodalan, dan infrastruktur,” ujar Yusran Anizam.

 

Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur penunjang, khususnya jalan poros ekonomi untuk mempermudah akses warga.

 

“Kami terus berupaya membuka akses jalan poros ekonomi, dan ini akan memudahkan warga untuk mengembangkan usahanya,” tambahnya.

 

Dengan sinergi yang kuat, Yusran optimistis ekonomi Batu Ampar akan tumbuh tanpa harus merusak lingkungan. (tim liputan).

 

Editor : Heri

Share:
Komentar

Berita Terkini