KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang laut tinggi yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran di wilayah pesisir Kalimantan Barat. Berdasarkan data terbaru, tinggi gelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di dua wilayah perairan utama, yakni Perairan Kayong Utara dan Perairan Ketapang. (7/7/2025). Potensi Gelombang Tinggi di Perairan Kayong Utara dan Ketapang, Nelayan Diminta Waspada
Peringatan ini dikeluarkan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap meningkatnya risiko keselamatan bagi aktivitas pelayaran dan nelayan tradisional di wilayah tersebut. Menurut BMKG, kondisi gelombang ini termasuk dalam kategori berbahaya untuk kapal kecil, terutama perahu nelayan dan kapal tongkang.
Risiko Terhadap Aktivitas Pelayaran
BMKG menegaskan bahwa kondisi gelombang setinggi 1,25 meter atau lebih akan sangat berbahaya apabila disertai kecepatan angin yang cukup tinggi. Rinciannya sebagai berikut:
-
Perahu Nelayan berisiko terbalik atau mengalami kerusakan apabila kecepatan angin mencapai 15 knot dengan gelombang setinggi 1,25 meter.
-
Kapal Tongkang juga terancam mengalami kesulitan navigasi apabila angin bertiup hingga 16 knot disertai gelombang mencapai 1,5 meter atau lebih.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat perubahan pola angin musiman atau peningkatan aktivitas cuaca di perairan barat dan selatan Kalimantan.
Imbauan untuk Nelayan dan Operator Kapal
BMKG mengimbau masyarakat pesisir, khususnya nelayan tradisional, operator kapal penumpang, serta pengangkut barang dan tongkang, agar memperhatikan perkembangan informasi cuaca laut sebelum berlayar. Selain itu, mereka juga disarankan untuk:
-
Menunda keberangkatan jika terdapat peringatan tinggi gelombang di wilayah tujuannya.
-
Memastikan kondisi kapal dan peralatan keselamatan dalam keadaan siap dan lengkap.
-
Menggunakan alat komunikasi laut untuk mendapatkan informasi terkini dari otoritas pelabuhan atau BMKG.
Kondisi gelombang tinggi tidak hanya membahayakan pelayaran, tetapi juga dapat berdampak pada:
-
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan kecil.
-
Kelangsungan pengiriman logistik antarpulau.
-
Keselamatan wisata bahari dan objek wisata di pesisir yang ramai dikunjungi saat musim libur.
BMKG menegaskan bahwa informasi ini akan terus diperbarui sesuai perkembangan dinamika cuaca di wilayah perairan Indonesia. Masyarakat diharapkan tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan serta memperhatikan setiap informasi resmi yang dikeluarkan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai prakiraan cuaca maritim dan tinggi gelombang, masyarakat dapat mengakses website resmi BMKG di https://maritim.bmkg.go.id atau melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di Android dan iOS. (Tim Liputan)
Editor : Aan