Musim Kemarau Mulai Mengintip, Kalbar Masih Berpeluang Diguyur Hujan Ringan

Editor: Redaksi author photo

 Musim Kemarau Mulai Mengintip, Kalbar Masih Berpeluang Diguyur Hujan Ringan
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Meskipun Kalimantan Barat diprediksi mulai memasuki musim kemarau pada pertengahan Agustus 2025, analisis terbaru dari Stasiun Klimatologi Kalimantan Barat menunjukkan bahwa wilayah ini masih berpeluang mengalami hujan ringan hingga sedang di awal bulan. Hal ini disampaikan dalam laporan bertajuk "Kondisi Dinamika Atmosfer Terkini" yang dirilis oleh BMKG. (31/7/2025)


Berdasarkan data analisis, kondisi Indeks ENSO (El NiƱo Southern Oscillation) berada pada angka -0.27, menandakan kondisi netral. Begitu pula dengan Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) yang tercatat pada angka -0.05. Kedua indikator ini diprediksi akan tetap berada dalam fase netral hingga paruh kedua tahun 2025.


Yang menarik, anomali suhu muka laut di perairan sekitar Kalbar menunjukkan kondisi lebih hangat dari normal. Fenomena ini membuka peluang terjadinya peningkatan curah hujan, terutama di wilayah pesisir.


Dari segi dinamika atmosfer lainnya, BMKG juga melaporkan bahwa aktivitas MJO (Madden Julian Oscillation) diperkirakan aktif pada fase 7 menjelang akhir dasarian I Agustus. Bersamaan dengan itu, pola radiasi keluar atau OLR (Outgoing Longwave Radiation) di wilayah Kalbar terpantau netral hingga negatif, yang menandakan potensi pertumbuhan awan konvektif dan peluang terjadinya hujan.


Sementara itu, pola angin pada lapisan 850 mb menunjukkan dominasi angin timuran di wilayah Kalimantan Barat. Kondisi ini umumnya menjadi ciri dari periode kemarau, tetapi tidak menutup kemungkinan adanya hujan lokal akibat faktor lain seperti suhu muka laut dan aktivitas MJO.


Awal musim kemarau di Kalbar sendiri diprediksi akan dimulai pada dasarian II Agustus 2025, dengan daerah pertama terdampak meliputi bagian barat Kayong Utara dan sebagian wilayah selatan Kubu Raya. Namun, berdasarkan proyeksi curah hujan pada dasarian I Agustus 2025 (01–10 Agustus), Kalimantan Barat diperkirakan masih akan mengalami curah hujan kategori rendah hingga menengah.


BMKG menyebutkan bahwa meskipun masa transisi menuju musim kemarau telah dimulai, kondisi laut yang relatif hangat serta dukungan dari sistem atmosfer seperti MJO dan OLR memungkinkan terbentuknya hujan, terutama pada waktu-waktu tertentu di awal bulan.


BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan cuaca lokal, seperti hujan tiba-tiba disertai angin kencang maupun petir, yang kerap terjadi pada masa peralihan musim.


Dengan demikian, meskipun tren umum menunjukkan pergeseran menuju musim kemarau, masyarakat Kalimantan Barat disarankan tetap memantau perkembangan cuaca harian dan memperhatikan informasi resmi dari BMKG. (Tim Liputan)

Editor : Aan



Share:
Komentar

Berita Terkini