Curah Hujan Meningkat, BMKG Prediksi Asap di Kalbar Mulai Berkurang Awal Agustus
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Kalimantan Barat diperkirakan akan mengalami peningkatan curah hujan pada Dasarian I Agustus 2025 (periode 1–10 Agustus). Hal ini diperkirakan dapat membantu mengurangi kabut asap yang sebelumnya cukup intens akibat musim kemarau.
Menurut laporan Prospek Iklim Dasarian yang dirilis oleh Stasiun Klimatologi BMKG Kalimantan Barat, curah hujan pada akhir Juli (Dasarian III, 21–31 Juli 2025) sebagian besar masih tergolong rendah, yaitu berkisar antara 0–50 mm/dasarian. Namun, ada wilayah seperti Peniraman, Kabupaten Mempawah, yang mencatatkan curah hujan tertinggi hingga 132 mm/dasarian dan masuk kategori menengah.
Kondisi Kekeringan Masih Terjadi
Monitoring hari tanpa hujan (HTH) menunjukkan beberapa daerah masih mengalami kekeringan cukup panjang. Tiga wilayah tercatat mengalami hari tanpa hujan hingga 21 hari berturut-turut, yakni Teluk Pakedai (Kabupaten Kubu Raya), Sadaniang (Kabupaten Mempawah), dan Jawai (Kabupaten Sambas). Kondisi ini dikategorikan sebagai HTH Panjang.
Indikator Iklim Masih Netral
Secara umum, dinamika atmosfer menunjukkan kondisi netral:
-
Indeks ENSO: -0.27 (Netral), diprediksi tetap netral hingga akhir 2025.
-
Indeks IOD: -0.05 (Netral), juga diprediksi tidak berubah.
-
Suhu muka laut di sekitar Kalbar cenderung lebih hangat dari normalnya, yang berpotensi meningkatkan peluang hujan.
-
MJO (Madden Julian Oscillation) diperkirakan aktif di fase 7 pada akhir dasarian, yang turut mendukung pembentukan awan hujan.
-
Anomali OLR di Kalbar menunjukkan potensi peningkatan hujan.
-
Angin timuran dominan diperkirakan masih akan bertiup di wilayah Kalimantan Barat.
Curah Hujan Dasarian I Agustus: Rendah–Menengah
BMKG memprediksi curah hujan pada awal Agustus akan berada di kisaran 20–75 mm/dasarian, dengan sifat hujan umumnya Normal hingga Atas Normal. Beberapa wilayah seperti Sambas dan Ketapang diprediksi masih akan menerima curah hujan di bawah 50 mm/dasarian. Namun, sebagian besar wilayah Kalbar diprediksi akan menerima hujan kurang dari 100 mm/dasarian dengan peluang lebih dari 80 persen.
Risiko Banjir dan Pertanian Aman
Secara umum, wilayah Kalimantan Barat dinyatakan aman dari potensi banjir, kecuali sebagian kecil wilayah Kapuas Hulu dan Sintang yang memiliki risiko rendah. Area pertanaman padi juga diperkirakan tidak terdampak signifikan oleh banjir pada dasarian ini.
Meski potensi hujan mulai meningkat, BMKG tetap mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan untuk mewaspadai ketersediaan air dan potensi munculnya titik panas (hotspot), terutama di Kabupaten Sambas dan Ketapang. Langkah antisipatif sangat penting untuk mencegah meluasnya dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Tim Liputan)
Editor : Aan