![]() |
Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan, Karyamas Plantation Region Badau Gelar Sosialisasi dan Pelatihan |
Kegiatan diikuti oleh sejumlah pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar, desa, Forkopimcam, Satgas Yonkav 3 Pamtas RI Malaysia, BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, DLHK, Dinas Perkebunan Kapuas Hulu, dan Manggala Agni.22 Juli 2025.
Management RC Badau, Tumbur Pardede, menyampaikan bahwa Region Badau terdiri dari tiga perusahaan, yaitu PT. Buana Tunas Sejahtera, PT. Sentrakarya Manunggal, dan PT. Mandala Intan Jaya. "Tim perusahaan telah memberikan sarana dan prasarana pemadam kebakaran di desa sekitar," ujar Tumbur Pardede.
Ia menjelaskan bahwa pencegahan kebakaran lahan dan hutan yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan diantaranya melakukan sosialisasi dan pelatihan Karhutla, monitoring hotspot, patroli api, dan membangun menara api.
Dalam sambutan mewakili Desa Kekurak, Dominius Jackson Jangguk menyampaikan bahwa lahan yang boleh dibakar untuk berladang saat ini biasanya sekitar 2 ha tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Apabila akan melakukan pembakaran lahan, pihak desa berkoordinasi dengan pihak perusahaan untuk pendampingan dan pengawalan proses pembakaran," katanya.
Sementara itu, Susi, mewakili Camat Badau, menyampaikan bahwa karena sudah memasuki musim kemarau basah, maka harus menjaga kebun di luar perkebunan perusahaan agar tidak terjadi kebakaran. "Dan kita jaga sesuai apa yang disampaikan di dalam inti sosialisasi dan pelatihan pencegahan dan penanganan Karhutla hari ini,. Ucapnya.
Komandan Batalyon Pamtas Badau, Letkol Kav. Alfid Dwi Arisanto S.Sos, menegaskan bahwa pihaknya siap bersinergi dan membantu dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. "Kami mendukung kegiatan seperti ini," katanya. Kapolsek Badau, AKP Supriyanto, menambahkan bahwa kegiatan apel siaga dalam pencegahan kebakaran lahan dan hutan bukan hanya seremonial, tetapi juga harus siap dalam kejadian tersebut apabila terjadi.
Kepala BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Gunawan, menyampaikan bahwa yang sedang dilakukan adalah pembuatan tim reaksi cepat desa, agar desa dapat merespon secepat apa yang terjadi dan segera melakukan tindak lanjut jika terjadi bencana kebakaran, banjir, dan bencana alam lainnya. "Bencana alam adalah garis yang nyata yang tidak bisa dihindari," katanya.
Dalam sosialisasi dan pelatihan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama seluruh unsur terkait, dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Narasumber lainnya, Julias Shofiar dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, menyampaikan materi terkait mitigasi kebakaran lahan dan kebun. "Dampak kebakaran lahan dan kebun yaitu dampak sosial, dampak ekonomi, dan dampak kesehatan," katanya.
Dedy Susanto dari Manggala Agni Daops Semitau juga menyampaikan materi pencegahan kebakaran hutan dan lahan. "Perlu sinergi antara pihak desa, instansi pemerintah, swasta, dan Kepolisian/TNI," katanya.
Ia menjelaskan bahwa terdapat tiga pilar manajemen pengendalian Karhutla, yaitu analisis iklim, pengendalian operasional, dan pengelolaan landscape. "Cara pencegahan kebakaran hutan dan lahan dapat dicegah dengan menyiapkan embung, sekat bakar, papan himbauan siaga kebakaran, pemetaan desa sumber daya alam," katanya.(Dulhadi)
Editor : Aan