BMKG: 416 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Mempawah dan Sanggau Terbanyak

Editor: Redaksi author photo

 BMKG: 416 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Mempawah dan Sanggau Terbanyak
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK)  — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio mencatat sebanyak 416 titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Kalimantan Barat pada 28 Juli 2025. Deteksi ini dilakukan sepanjang hari, mulai pukul 00.00 hingga 23.00 WIB, menggunakan sensor VIIRS dan MODIS dari satelit NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA. (29/7/2025).


Hotspot merupakan indikator awal adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang terdeteksi berdasarkan anomali suhu panas di permukaan bumi dibandingkan wilayah sekitarnya.

🔥 Tingkat Kepercayaan Hotspot

Dari total 416 titik panas:

  • 341 titik memiliki tingkat kepercayaan rendah

  • 48 titik tingkat sedang

  • 27 titik berkategori tinggi, yang mengindikasikan potensi kuat terjadinya kebakaran

🏞️ Sebaran Titik Panas

Kabupaten dengan jumlah titik panas terbanyak adalah:

  • Sanggau: 111 titik (semua tingkat rendah)

  • Kapuas Hulu: 59 titik

  • Mempawah: 57 titik

  • Sintang: 57 titik

  • Sambas: 33 titik


Sementara itu, Pontianak dan Kota Singkawang menjadi dua wilayah yang tidak terdeteksi adanya hotspot.

⚠️ Peringatan untuk Wilayah dengan Titik Panas Tinggi

Wilayah dengan jumlah hotspot tingkat kepercayaan tinggi (berwarna merah) terbanyak:

  • Mempawah: 9 titik

  • Sambas: 5 titik

  • Kapuas Hulu & Sintang: masing-masing 3 titik

  • Landak & Ketapang: masing-masing 2 titik

  • Melawi, Sekadau & Bengkayang: masing-masing 1 titik


BMKG menyampaikan bahwa wilayah dengan hotspot tinggi harus meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam menghadapi musim kemarau yang berisiko memperburuk kondisi kebakaran hutan dan lahan.

📡 Teknologi Deteksi

Observasi dilakukan baik siang maupun malam hari. Namun, wilayah yang tertutup awan atau berada dalam "blank zone" tidak dapat terdeteksi oleh satelit, sehingga data bersifat indikatif.



BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk:

  • Mewaspadai dan mencegah aktivitas pembakaran lahan

  • Mengaktifkan satgas karhutla di daerah rawan

  • Memantau kondisi cuaca dan sebaran hotspot secara berkala


Informasi lebih lanjut dan pemantauan real-time dapat diakses melalui laman resmi BMKG Kalbar di https://kalbar.bmkg.go.id atau aplikasi Info BMKG. (Tim Liputan)

Editor : Aan



Share:
Komentar

Berita Terkini