399 Titik Panas Terdeteksi di Kalimantan Barat, Mempawah dan Sanggau Jadi Fokus Perhatian

Editor: Redaksi author photo

399 Titik Panas Terdeteksi di Kalimantan Barat, Mempawah dan Sanggau Jadi Fokus Perhatian
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat kembali mengeluarkan laporan terkini terkait sebaran titik panas (hotspot) di wilayah Kalbar. Berdasarkan pemantauan satelit selama 24 jam pada tanggal 22 Juli 2025, tercatat sebanyak 399 hotspot tersebar di berbagai kabupaten dan kota di provinsi tersebut.


Pengamatan dilakukan menggunakan satelit polar NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA yang merekam anomali suhu permukaan sebagai indikator potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Deteksi berlangsung sejak pukul 00.00 hingga 23.00 WIB.


Dari total 399 titik panas yang terdeteksi:

  • 354 titik memiliki tingkat kepercayaan rendah

  • 28 titik tergolong menengah

  • 17 titik memiliki tingkat kepercayaan tinggi, yang berarti berpotensi besar sebagai lokasi karhutla aktif.


Wilayah dengan Jumlah Titik Panas Terbanyak:

  1. Sanggau – 85 titik

  2. Mempawah – 67 titik

  3. Landak – 44 titik

  4. Bengkayang – 37 titik

  5. Ketapang – 36 titik

Sementara itu, Kota Singkawang tercatat sebagai satu-satunya wilayah yang nihil dari temuan hotspot.


BMKG memberikan perhatian khusus terhadap 17 hotspot yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi. Wilayah rawan yang disorot antara lain:

  • Kabupaten Mempawah, khususnya di Kecamatan Anjongan dan Sungai Kunyit

  • Kabupaten Landak, di wilayah Kuala Behe dan Ngabang

  • Kabupaten Bengkayang, terutama di Kecamatan Sungai Raya

  • Kabupaten Kapuas Hulu, sekitar Kecamatan Bunut Hulu


Data Teknis Pemantauan:

  • Radius rerata deteksi hotspot: ±321 meter

  • Waktu deteksi paling awal: 00.26 WIB

  • Sumber data: Satelit VIIRS dan MODIS


BMKG Kalimantan Barat mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran terbuka, terutama di wilayah yang berisiko tinggi. Kondisi atmosfer yang kering dan keberadaan titik panas berpotensi memicu penyebaran api secara cepat.


Pemerintah daerah dan aparat penanggulangan kebakaran diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, serta segera melakukan langkah antisipatif dan mitigasi guna mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan. (Tim Liputan)

Editor : Aan


Share:
Komentar

Berita Terkini