KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Sebanyak 19 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi terdeteksi di wilayah Kalimantan Barat selama periode pemantauan pada Selasa, 30 Juli 2025. Data ini dirilis oleh BMKG Kalimantan Barat dan mencatat aktivitas panas dari pukul 00.00 WIB hingga 23.00 WIB. (31/7/2025). 19 Titik Panas Terpantau di Kalbar, Kubu Raya dan Bengkayang Jadi Sorotan
Titik panas tersebut teridentifikasi melalui pantauan satelit AQUA dan TERRA, dengan tingkat kepercayaan tinggi (nilai 9) dan radius kemungkinan mencapai 321 meter. Semua data bersumber dari citra satelit dan dianalisis dengan metode pengamatan berbasis piksel.
Wilayah Paling Terdampak
Kabupaten Kubu Raya menjadi wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni empat titik, yang tersebar di Kecamatan Kubu, Sungai Ambawang, dan Sungai Raya.
Bengkayang menyusul dengan tiga titik panas yang seluruhnya terdeteksi di Kecamatan Sungai Raya.
Kabupaten lain yang turut mencatat keberadaan titik panas adalah Mempawah (3 titik), Sambas (3 titik), Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, dan Melawi masing-masing dengan satu titik.
Waktu kemunculan titik panas dibagi dalam dua periode, yaitu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB melalui satelit AQUA dan malam hari sekitar pukul 20.59 WIB melalui satelit TERRA. Kondisi ini mengindikasikan adanya aktivitas panas yang berlangsung dalam rentang waktu cukup panjang selama satu hari penuh.
Rincian Lokasi Titik Panas:
Beberapa kecamatan yang mencatatkan aktivitas panas antara lain:
-
Sungai Raya, Bengkayang – 3 titik (AQUA)
-
Sungai Ambawang, Kubu Raya – 2 titik (TERRA)
-
Anjongan dan Mempawah Timur, Mempawah – 4 titik (AQUA)
-
Paloh, Selakau Timur, dan Teluk Keramat, Sambas – 3 titik (AQUA dan TERRA)
-
Pulau Maya Karimata, Kayong Utara – 1 titik (TERRA)
-
Ella Hilir, Melawi – 1 titik (TERRA)
Peringatan Dini dan Antisipasi
BMKG Kalimantan Barat mengingatkan bahwa kemunculan titik panas perlu menjadi perhatian serius, terutama dalam menghadapi musim kemarau yang sedang berlangsung. Pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan diimbau segera meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Upaya mitigasi seperti patroli terpadu, pemantauan lapangan, serta sosialisasi kepada masyarakat terus digencarkan demi mencegah meluasnya dampak lingkungan maupun kesehatan akibat kabut asap.
Data ini merupakan peringatan dini penting bagi masyarakat dan pemerintah di Kalimantan Barat agar tidak lengah terhadap ancaman karhutla. Koordinasi antarinstansi dan peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kondisi lingkungan tetap aman dan terkendali. (Tim Liputan)
Editor : Aan