KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat melaporkan adanya 1.038 titik panas (hotspot) yang terdeteksi di seluruh wilayah Kalbar pada 29 Juli 2025. Titik panas tersebut diidentifikasi berdasarkan pantauan satelit VIIRS dan MODIS dari NOAA20, S-NPP, TERRA, dan AQUA, dalam rentang waktu pukul 00.00 WIB hingga 23.00 WIB.1.038 Titik Panas Terdeteksi di Kalbar, Sanggau dan Sintang Paling Rawan Karhutla
Sebaran titik panas mengindikasikan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang semakin meningkat seiring memasuki puncak musim kemarau. Dari total 1.038 titik panas, BMKG mencatat:
-
679 titik berkategori kepercayaan rendah
-
251 titik kepercayaan menengah
-
108 titik kepercayaan tinggi
Kabupaten Sanggau tercatat sebagai wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni mencapai 280 titik, disusul Sintang dengan 149 titik, Mempawah 127 titik, Kapuas Hulu 121 titik, Landak 90 titik, dan Kubu Raya 55 titik. Sementara itu, Pontianak dan Singkawang tidak mencatatkan adanya titik panas selama periode tersebut.
BMKG menjelaskan bahwa titik panas diidentifikasi melalui anomali suhu panas yang tertangkap oleh sensor satelit. Deteksi dilakukan baik siang maupun malam hari. Namun, wilayah yang tertutup awan atau blank zone mungkin tidak terdeteksi secara akurat.
BMKG bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat meningkatnya risiko Karhutla yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat, serta mengancam lingkungan.
Pihak berwenang terus melakukan pemantauan secara intensif dan mengajak semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan keterlibatan aktif dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat. (Tim Liputan)
Editor : Aan