Alamar Biosciences Luncurkan Uji pTau Otak dan Darah di Panel NULISAseq™ CNS

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (FREMONT) - Alamar Biosciences adalah perusahaan yang mendukung proteomik presisi untuk memungkinkan deteksi penyakit paling dini. Hari ini Alamar Biosciences mengumumkan perluasan NULISAseq™ CNS Disease Panel 120hingga mencakup tes baru untuk protein tau terfosforilasi (pTau) yang berasal dari otak. Panel yang telah disempurnakan ini sekarang menampilkan pTau217, pTau181, pTau231, dan protein total tau (tTau) yang diukur secara langsung dari sampel darah - sehingga menyediakan sensitivitas dan kekhususan yang belum pernah ada sebelumnya untuk penelitian penyakit degeneratif saraf.

NULISAseq CNS Disease Panel 120
NULISAseq CNS Disease Panel 120

Tau terfosforilasi telah menjadi biomarker penting untuk deteksi dini dan pemantauan penyakit Alzheimer maupun tauopati lainnya. Penambahan baru pada CNS Disease 120 Panel ini dirancang khusus untuk mendeteksi bentuk pTau yang berasal dari otak, guna mengatasi keterbatasan tes saat ini yang tidak dapat membedakan antara spesies tau perifer dan spesies tau pusat. Hal ini memungkinkan pengukuran dua rangkaian beberapa spesies pTaus dan tTau secara serentak, yang satu khusus untuk yang berasal dari otak sedangkan satunya untuk menggabungkan spesies Tau yang berasal dari otak dan dari jaringan perifer.

"Para peneliti telah lama mencari solusi berbasis darah yang dapat diandalkan untuk melacak patologi tau yang berasal dari otak," kata Dr. Yuling Luo, CEO, Pendiri dan Pimpinan Alamar Biosciences. "Dengan mengintegrasikan uji untuk pTau217, pTau181, pTau231, dan total tau ke dalam NULISAseq CNS Disease 120 Panel, kami memungkinkan ilmuwan mengeksplorasi seluruh spektrum patologi tau dengan sensitivitas dan hasil yang luar biasa. Kemajuan ini siap mempercepat penelitian berbasis biomarker dan pengembangan obat untuk Penyakit Alzheimer maupun gangguan degeneratif saraf terkait."

"Kemampuan mendeteksi spesies pTau yang berasal dari otak secara langsung dari darah merupakan langkah transformatif dalam deteksi dini dan pemantauan Penyakit Alzheimer (AD) maupun gangguan terkait," kata Nicholas Ashton, Ph.D., Direktur Neurodegenerative Biomarker Research di Banner Health. "Sampai sekarang kita tidak dapat membedakan antara pTaus yang berasal dari otak dan perifer dengan cara multipleks. Bukti terbaru menegaskan pentingnya kemampuan mendeteksi pTau yang berasal dari otak untuk menghasilkan kekhususan yang lebih baik bagi AD. Panel CNS baru dari Alamar ini memberikan kesempatan yang belum pernah ada untuk semakin meningkatkan keakuratan diagnostik dan kegunaan klinis dari biomarker ini, sehingga akan luar biasa berdampak pada perawatan pasien dan penelitian klinis." (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini