![]() |
Hanya Tujuh Negara Yang Memproduksi Hidrogen Hijau |
KALBARNEWS.CO.ID (TIONGKOK) - Pada bulan Februari 2025, kapasitas elektroliser global yang menggunakan tenaga angin dan matahari mencapai 5,3 GW, yang 80%-nya berbasis di Tiongkok. Menurut Global Energy Monitor, 20% lainnya disediakan oleh enam negara: Australia, Estonia, Jerman, Afrika Selatan, Inggris, dan AS. Tanggal 28.02.2025
Arab Saudi, yang memiliki kapasitas agregat elektroliser yang sedang dibangun sebesar 5,2 GW, dapat menjadi produsen utama hidrogen hijau.
Negara-negara penghasil juga dapat mencakup Mesir, Maroko, Namibia, dan Oman. Dalam beberapa kasus, elektroliser akan digunakan untuk memanfaatkan kelebihan listrik yang dihasilkan oleh generator angin dan surya selama jam-jam permintaan rendah.
Bidang lain yang dapat digunakan untuk hidrogen, yang diproduksi melalui, antara lain, steam reforming metana, dapat berupa pembangkit listrik. Penambahan H2 ke gas alam dapat mengurangi emisi dari pembangkit listrik berbahan bakar gas.
Menurut Global Energy Monitor, enam fasilitas pembangkit kecil yang menggunakan campuran hidrogen dan gas alam saat ini beroperasi di Eropa. Total kapasitas pembangkit sebesar 44,6 GW berada pada tahap konstruksi dan perencanaan, yang 30,8 GW di antaranya berada di Inggris, Jerman, dan Italia.
Masa depan industri ini juga akan sangat bergantung pada pengembangan infrastruktur transportasi. Ini mengacu pada peralatan ulang jaringan pipa gas untuk pasokan H2. Tahun lalu, panjang keseluruhan proyek yang direncanakan telah meningkat sebesar 40%, mencapai 50.200 km, yang hampir 20.000 km membentang di Jerman, Spanyol, dan Bulgaria.
Namun, seperti halnya pembangkit listrik, sebagian besar proyek masih di atas kertas: proyek baru menghadapi permintaan terbatas dan tidak ada jaminan pengembalian investasi. (Tim Liputan)
Editor : Aan