Suhu Minus 11 Derajat Celcius! Pelantikan Trump yang Tak Terduga di Rotunda Capitol
KALBARNEWS.CO.ID (AMERIKA SERIKAT) - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dijadwalkan untuk dilantik pada Senin, 20 Januari 2025, pukul 12 siang waktu setempat. Dalam zona waktu Indonesia bagian barat, pelantikan tersebut akan berlangsung pada Selasa, 21 Januari 2025, pukul 00.00 WIB.
Dalam periode kepemimpinan kali ini, Donald Trump akan menjabat sebagai Presiden ke-47 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden ke-45, serta menjadi Presiden ke-60 yang dilantik sejak tahun 1978.
Karena kondisi cuaca yang ekstrem dan suhu dingin yang diperkirakan, lokasi pelantikan Donald Trump dipindahkan menjadi indoor. Pelantikan biasanya dilakukan di luar gedung Capitol, namun untuk tahun ini, prosesi pelantikan akan dilangsungkan di Rotunda Capitol yang memiliki kapasitas sekitar 20 ribu orang. Ini merupakan langkah yang diambil untuk memastikan kenyamanan dan keamanan semua yang hadir di tengah cuaca yang tidak bersahabat.
Pengambilan sumpah dan pidato penting lainnya juga akan dilaksanakan di dalam Rotunda Capitol. Parade perdana, yang biasanya menjadi bagian dari acara pelantikan, juga akan dilakukan di dalam ruangan, tepatnya di Capital One Arena yang terletak sekitar 1,6 km dari Capitol. Pemindahan lokasi ini diumumkan oleh Donald Trump pada Jumat, 17 Januari 2025, mengingat ramalan cuaca yang menunjukkan suhu di Washington DC dapat mencapai -11 derajat Celsius dengan suhu tertinggi hanya mencapai -5 derajat Celsius, ditambah dengan kecepatan angin yang membuat suhu terasa lebih dingin.
Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social, Trump menjelaskan alasan di balik pemindahan lokasi pelantikan.
“Saya telah memerintahkan Pidato Pelantikan, selain doa dan pidato lainnya, untuk disampaikan di Rotunda Capitol Amerika Serikat, seperti yang digunakan oleh Ronald Reagan pada tahun 1985, juga karena cuaca yang sangat dingin,” paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa Capital One Arena akan dibuka untuk umum agar masyarakat dapat menyaksikan acara bersejarah ini secara langsung dan turut serta dalam Parade Kepresidenan.
Setelah mengambil sumpah, Presiden Trump berencana untuk bergabung dengan para pendukung di Capital One Arena untuk merayakan pelantikan tersebut. Acara di arena ini tidak hanya akan menampilkan siaran langsung upacara pelantikan, tetapi juga Parade Kepresidenan, memberikan kesempatan bagi lebih banyak orang untuk merasakan momen penting ini meskipun tidak dapat hadir secara langsung di Capitol.
Pelantikan kali ini diperkirakan akan menjadi salah satu hari terdingin dalam sejarah pelantikan Presiden Amerika Serikat. Sebelumnya, hanya ada beberapa pelantikan yang dipindahkan ke dalam ruangan karena cuaca buruk, seperti pelantikan kedua Ronald Reagan pada tahun 1985, ketika suhu mencapai -14 derajat Celsius. Keputusan tersebut diambil untuk memastikan semua peserta tetap aman dan nyaman saat menyaksikan momen bersejarah.
Sejarah mencatat bahwa cuaca dapat menjadi penghalang signifikan dalam pelaksanaan pelantikan presiden. Pada tahun 1961, pelantikan John F. Kennedy harus menghadapi suhu di bawah -5 derajat Celsius dengan salju setebal 20 cm, sedangkan pelantikan Franklin Pierce pada tahun 1853 terhalang oleh salju lebat. Pada tahun 1909, pelantikan William H. Taft juga terpaksa dilakukan di dalam ruangan akibat badai salju yang menutup ibu kota setinggi 25 cm.
Pengalaman tersebut menunjukkan bahwa cuaca dapat sangat mempengaruhi rencana pelantikan. Bahkan, pelantikan William Henry Harrison pada tahun 1841 terjadi di hari yang sangat dingin dan berangin. Harrison menunggang kuda ke dan dari gedung Capitol tanpa mengenakan topi atau mantel, sementara pidatonya menjadi yang terpanjang dalam sejarah, berlangsung selama satu jam 40 menit. Sayangnya, pidato tersebut membawa konsekuensi fatal baginya, karena ia kemudian terkena pneumonia dan meninggal dunia tidak lama setelahnya.
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, penyelenggara pelantikan tahun ini telah memberikan peringatan kepada para pendukung yang akan hadir untuk menyesuaikan pakaian mereka agar lebih hangat, demi kenyamanan dan kesehatan mereka saat menyaksikan salah satu momen paling bersejarah dalam politik Amerika Serikat. Pelantikan ini diharapkan tidak hanya menjadi simbol transisi kekuasaan, tetapi juga menunjukkan ketahanan dan semangat demokrasi di tengah tantangan cuaca yang ekstrem. (Tim Liputan).
Editor : Lan