Menkes Dorong Program Adaptasi Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri Lebih Cepat dan Transparan
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau agar program adaptasi dokter spesialis Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan luar negeri dapat dilakukan dengan lebih cepat dan transparan. Hal ini disampaikan Menkes saat menyerahkan Surat Tanda Registrasi (STR) Seumur Hidup kepada dokter spesialis WNI lulusan luar negeri yang telah menyelesaikan program adaptasi di Jakarta, Senin (16/12/2024).
“Proses ini harus terus diperbaiki agar lebih cepat dan transparan,” ujar Menkes.
Hingga Desember 2024, tercatat ada 77 dokter spesialis WNI lulusan luar negeri dari 11 negara, termasuk Jerman, Filipina, China, Malaysia, dan Inggris, yang mengajukan program adaptasi. Dari jumlah tersebut, 32 dokter telah ditempatkan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Indonesia.
Namun, hasil evaluasi Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan (Ditjen Nakes) menunjukkan bahwa 17 dokter belum memenuhi standar kompetensi nasional dan tengah menjalani penambahan kompetensi di sembilan rumah sakit pendidikan. Sementara itu, delapan pemohon mengundurkan diri, 16 ditolak, dan tujuh telah menyelesaikan program adaptasi serta memperoleh STR Seumur Hidup.
Menkes menekankan pentingnya keterbukaan dalam menjelaskan alasan penolakan atau pengunduran diri para dokter. “Saya dengar banyak ditolak karena spesialisnya berbasis master degree, bukan pelatihan. Ini perlu dijelaskan. Selain itu, untuk yang mundur, kita harus tahu alasannya. Jangan-jangan karena prosesnya terlalu lama,” ungkapnya.
Untuk mempercepat proses adaptasi, Menkes meminta agar program ini disederhanakan dengan mengurangi administrasi yang tidak perlu. Ia juga mendorong agar cakupan program diperluas hingga subspesialis, dan program baru segera dibuka untuk menarik lebih banyak diaspora medis.
Menkes meminta para dokter spesialis lulusan luar negeri yang telah menyelesaikan adaptasi untuk membantu pemerintah menyosialisasikan program ini, terutama melalui media sosial. “Sampaikan bahwa prosesnya kini lebih mudah. Berikan masukan jika ada kendala, agar lebih banyak diaspora tertarik kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Program adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri merupakan bagian dari Transformasi SDM Kesehatan yang bertujuan mendukung pemerataan layanan kesehatan spesialistik di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan. Program ini memastikan penyesuaian kompetensi dan perilaku profesional dokter sesuai standar nasional dan sistem kesehatan di Indonesia. (Tim Liputan)
Editor : Aan