Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimainiah Pontianak, Cetak Generasi Penghafal Al-Qur'an dengan Konsep Unik dan Berkelanjutan
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimainiah yang terletak di Gang Slamet 3, Kecamatan Pontianak Barat, hadir dengan visi mencetak para penghafal Al-Qur'an yang berkualitas. Sabtu (28 September 2024).
Pondok ini memiliki konsep unik, tidak hanya fokus pada hafalan Al-Qur'an, tetapi juga sangat memperhatikan aspek kehalalan dari setiap makanan yang diberikan kepada santri. Pemotongan hewan yang digunakan sebagai konsumsi dilakukan secara syar'i, sebagai bentuk komitmen pondok terhadap prinsip-prinsip Islam.
Dalam proses belajar, para santri memulai dengan tahap dasar yang disebut Tahsin, hingga akhirnya berhasil menghafal Al-Qur'an secara utuh. Proses pembelajaran ini berlangsung selama tiga tahun. Setelah lulus, santri akan dikirim ke Turki untuk melanjutkan pendidikan lebih lanjut. Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimainiah Pontianak saat ini menampung 45 santri, dengan total 80 cabang pondok se-Indonesia.
Prof. Dr. Hermansyah, selaku pengasuh Pondok Pesantren Tahfidz Sulaimainiah Pontianak, berharap ke depannya pondok ini mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah dalam mendukung generasi muda yang Islami. Dukungan ini juga disampaikan oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Ruslan. Menurutnya,
Pondok Pesantren Sulaimainiah berbeda dengan pondok pesantren pada umumnya karena fokusnya dalam mendidik penghafal Al-Qur'an, sehingga bisa dijadikan percontohan di masa mendatang.
Zulfydar Zaidar Mochtar, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, juga memberikan apresiasi terhadap kehadiran pondok ini. Menurutnya, pondok ini tidak hanya mencetak generasi penghafal Al-Qur'an dari kalangan SMP hingga SMA, tetapi juga membantu santri yang kurang mampu untuk tetap bisa belajar di pondok.
Ia juga menambahkan bahwa lembaga Tahfidz ini sangat berperan penting dalam menyiarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, di mana santri diharapkan mampu memahami isi kandungan Al-Qur'an dengan baik dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Santri Tahfidz dari pondok ini juga diharapkan mampu menjaga harmonisasi antar umat beragama serta memberikan kesejukan dan menjadi contoh di tengah masyarakat. (Tim Liputan)
Editor : Aan