![]() |
Merasa Diteror, Management Qubu Resort Laporkan Pelakunya Ke Polisi |
KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA) – Merasa terganggu dan terintimidasi dengan
ulah sekelompok orang yang mengatasnamakan kuasa hukum dan calon pembeli tanah
disekitar Qubu Resort, Management Qubu Resort laporkan pelakunya ke Polisi,
Rabu (27 Maret 2024).
Laporan ke Kepolisian ini bukan tanpa alasan, Uray Henny
Novita ketika dikonfirmasi mengatakan dirinya atas nama management merasa gerah
dengan ulah orang-orang yang meneror dan membuat resah karyawan serta
pengunjung Qubu Resort.
Aksi "teror" yang dilakukan oleh seseorang yang belakangan
diketahui bernama Edo, seorang yang mengaku sebagai ahli waris atas tanah di
Gang Hidayah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya bersama-sama orang
yang mengaku sebagai kuasa hukumnya dan calon pembeli tanah bernama, Flavia
Flora.
Layaknya "preman jalanan", mereka membawa massa
membuat keributan, berupaya menyegel hotel, menggembok gerbang masuk dengan
rantai, membuang sampah di lobby hotel dan restoran, hingga mengancam para
karyawan di Qubu Resort.
Aksi ini bukan hanya sekali saja dilakukan akan tetapi secara rutin dan memberikan ancaman sehingga
mengganggu kelancaran sektor usaha di area pariwisata dan taman rekreasi yang
berada di Jalan Arteri Supadio KM 12.8, tersebut.
Uray Heni mengatakan masalah
tanah itu tidak ada kaitannya dengan aktivitas usaha hotel dan gerbang pintu
depan masuk ke hotel. Aktivitas kegiatan usaha seperti hotel yang selalu mereka
ganggu. Mereka selalu mengancam karena mereka merasa tidak ada kejelasan soal
tanah tersebut.
“Padahal sudah kita
sambut dengan baik. Awalnya sudah kita sampaikan bahwa kita tidak ada kaitannya
dengan tanah yang dibelakang karena sudah kita serahkan dengan penasihat hukum
dan menurut penasihat hukum, ini tanah yang juga dibeli dengan sah,” ujar Henny.
"Jadi kalau sama-sama ngotot, nantikan urusannya ke
pengadilan, bukan menyerang kita (Qubu Resort). Tapi kan yang mereka lakukan
berbeda. Tidak mau mendengar argumen atau pendapat kita, tapi selalu berpatokan
kepada apa yang dia jalankan, apa yang dia inginkan," katanya.
Pihak Manajeman Hotel Qubu di Qubu Resort, Uray Henny Novita mengaku, akibat
ulah Edo dan Flora, nama baik Qubu Resort menjadi rusak. Hal ini pun sangat
merugikan bisnis hotel mereka.
Menurut Uray, Edo dan Flora kerap membuat keributan di
lobby dan di sekitar hotel. Setiap datang selalu membawa massa atau rombongan.
Mereka juga membawa serta awak media untuk mengekspos informasi bahwa Qubu
Resort telah mencaplok tanah. Padahal keterangan itu adalah tidak benar.
Dalam aksinya itu Flora bersama rombongan juga kerap menghalangi
pengunjung-pengunjung untuk masuk ke lokasi
Qubu Resort dan menyampaikan
informasi-informasi yang membuat pengunjung menjadi resah, bahkan mereka selalu memaksakan kehendak untuk melakukan aktifitas yang
menganggu pengunjung di Qubu Resort.
"Letak atau lokasi tanah yang dia perkarakan itu
berada di belakang area Qubu Resort. Sedangkan yang selalu dia ganggu yakni
bisnis hotel kami yang berada di depan. Padahal aktivitas hotel dan fasilitas
lainnya tidak ada kaitannya dengan tanah itu," kata Uray Henny.
Uray Heni mengtakan masalah tanah itu tidak ada kaitannya
dengan aktivitas usaha hotel dan gerbang pintu depan masuk ke hotel. Aktivitas
kegiatan usaha seperti hotel yang selalu mereka ganggu. Mereka selalu mengancam
karena mereka merasa tidak ada kejelasan soal tanah tersebut.
Padahal sudah kita sambut dengan baik. Awalnya sudah kita
sampaikan bahwa kita tidak ada kaitannya dengan tanah yang dibelakang karena
sudah kita serahkan dengan penasihat hukum dan menurut penasihat hukum, ini
tanah yang juga dibeli dengan sah.
"Jadi kalau sama-sama ngotot, nantikan urusannya ke
pengadilan, bukan menyerang kita (Qubu Resort). Tapi kan yang mereka lakukan
berbeda. Tidak mau mendengar argumen atau pendapat kita, tapi selalu berpatokan
kepada apa yang dia jalankan, apa yang dia inginkan," katanya.
Uray Henny Novita mengatakan apa yang dilakukan
orang-orang tersebut tentu sangat merugikan pihak Qubu Resort, oleh karenanya
ia kemudian melakukan langkah-langkah sesuai prosedur dan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku, Pihak Management juga melakukan klarifikasi
terkait informasi yang berkembang di media sosial (Medsos) yang sengaja di
giring oleh Edo dan Flora.
“Dengan ini kami dari management Qubu Resort ingin
menyampaikan keresahan atas Tindakan yang di lakukan oleh Flora, Edo dan timnya
kepada Hotel Qubu Resort. kami juga ingin mengklarifikasi dan meluruskan berita
yang sedang beredar luas di media online,” jelas Uray Henny Novita.
Uray Henny Novita mengatakan bahwa narasi yang disusun dan
ditampilkan oleh Flora, Edo dan timnya tersebut adalah pemberitaan sepihak dengan
tujuan merusak citra Qubu Resort serta menggiring opini publik. (tim
liputan).
Editor : Heri