Ilmuwan Rusia Menciptakan Katalis Baru Untuk Memulihkan Hidrogen Dari Amina-Boran
KALBARNEWS.CO.ID
(RUSIA)
- Para ilmuwan dari Institut Senyawa Organo-elemen AN Nesmeyan dan Pusat
Penelitian Nasional Perancis menciptakan katalis berdasarkan magnesium untuk
memulihkan hidrogen dari amina-boran (senyawa organik padat yang tampak seperti
bubuk atau kristal berwarna putih). Katalis baru ini belasan kali lebih efisien
dalam memulihkan hidrogen dibandingkan senyawa berbasis logam mulia. Hasil
penelitian tersebut dipublikasikan di Chemical Science Journal.
Amina-boran terdiri dari atom karbon, nitrogen, boron dan
hidrogen. Untuk memperoleh hidrogen darinya, para ilmuwan menggunakan katalis
logam-organik yang mengandung logam golongan platina termasuk paladium,
rutenium, dan platina. Biayanya yang tinggi menjadi insentif untuk mencari
alternatif yang lebih murah, seperti kobalt, besi, dan nikel. (10 Februari
2024).
Para ilmuwan dari Institut Senyawa Organo-elemen AN Nesmeyan dan Pusat Penelitian Nasional Perancis mengusulkan alternatif mereka sendiri. Mereka berhasil memperoleh hidrogen dari amina-boran dengan bantuan kompleks berdasarkan magnesium dan karbon oksida.
Percobaan menunjukkan bahwa katalis
baru ini 50 kali lebih aktif dibandingkan katalis berbahan dasar besi, kobalt
dan nikel, dan juga 8 kali lebih aktif dibandingkan senyawa logam platina. Pada
saat yang sama, berbeda dengan sebagian besar katalis logam-organik, kompleks
baru ini tidak memerlukan aktivasi tambahan dengan bantuan sinar ultra-violet.
Penulis penelitian meninjau semua rincian mekanisme perolehan
hidrogen dalam proses reaksi antara katalis dan amina-boran. Ternyata bentuk
aktif katalis terdiri dari dua molekul yang mengandung magnesium yang
dihasilkan dari satu molekul prekursor: satu bermuatan positif, dan yang
lainnya netral. Senyawa ini secara bersamaan bereaksi dengan amina-boran yang
akhirnya menghasilkan hidrogen.
“Kami
yakin metode ini dapat diadaptasi untuk katalis berbahan dasar logam lain. Hal
ini akan memungkinkan penggunaannya untuk proses industri produksi hidrogen,
sintesis obat-obatan, dan konversi karbon dioksida. Saat menangani amina-boran,
katalis kami akan berkontribusi pada pengembangan produksi dan penyimpanan
hidrogen untuk tujuan energi ramah lingkungan”, Yayasan
Sains Rusia mengutip Ekaterina Gulyaeva, salah satu penulis studi tersebut.
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menyelesaikan masalah transportasi hidrogen. Salah satu metodenya mungkin dengan memperoleh kembali hidrogen di lokasi penggunaan selanjutnya.
Misalnya,
spesialis dari perusahaan EPRO Advance Technology mengembangkan bahan berbasis
silikon berpori (Si+), yang menghasilkan hidrogen saat bersentuhan dengan air.
Bahan ini dapat disimpan dalam kemasan plastik, dan penggunaannya sangat mirip
dengan metode pembuatan kopi kapsul. (Tim Liputan)
Editor : Aan