Percepat Penanganan Stunting Ratusan Masyarakat Ikuti Sosialisasi BKKBN dan Komisi IX DPR RI

Editor: Redaksi author photo

 Percepat Penanganan Stunting  Ratusan Masyarakat Ikuti Sosialisasi BKKBN dan Komisi IX DPR RI

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA)
-- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat menggelar kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana dan Pecepatan Penurunan Stunting bersama Komisi IX DPR RI. Kegiatan yang diikuti rarutusan peserta yang terdiri dari, pasangan usia subur, remaja, orang tua yang memiliki balita ini digelar di Aula Kantor Camat Rasau Jaya, Jalan Sultan Agung, Selasa (09/01/2024) pagi. 


Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, Pintauli Romangasi Siregar menjelaskan, dalam percepatan penanganan stunting di Kalimantan Barat perlu adanya kolaborasi. Keterlibatan berbagai sektor dalam sosialisasi  dianggap dapat menambah jumlah orang dengan pemahaman penanganan stunting.


“Kehadiran kami disini BKKBN dengan Komisi IX, tugas kami melakukan sosialisasi, maka ini memperbanyak orang yang akan lebih memahami bagaimana menangani stunting yang baik,” ungkap Pintauli. 


Tak hanya itu, dalam kesempatan ini juga menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya, salah satunya Dokter Spesialis Anak, dr Nevita. Dengan ini diharapkan, percepatan penurunan stunting akan lebih cepat dan tepat sasaran. 


“Kami datangkan ahlinya, dokter anak yang jadi pemateri, kami berharap dengan kehadiran beliau, peran BKKBN yang sesungguhnya menjadi pelaksana tugas percepatan penurunan stunting sedikit lebih cepat dan tepat sasaran,” tambah Pintauli. 


Masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi diberi pemahaman bagaimana cara menangani stunting kepada balita agar tidak terjadi keterlambatan. Selain itu perilaku dari orang tua juga harus dirubah dalam mengasuh anak.


“Jadi bersambung, edukasi gizi kepada anak balita dan cara bagaimana penanganan yang baik dan merubah perilaku orang tua pada saat nanti mengasuh anaknya, jadi harus tepat jangan sampai ada keterlambatan, kalau terjadi keterlambatan sudah tidak mungkin lagi,” tutup Pintauli.(Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini