PLTN Skala Kecil Bantu Mengatasi Masalah Kekurangan Energi Di Negara Berkembang

Editor: Redaksi author photo

PLTN Skala Kecil Bantu Mengatasi Masalah Kekurangan Energi Di Negara Berkembang

KALBARNEWS.CO.ID (CINA)Pembangkit listrik tenaga nuklir, termasuk reaktor modular kecil, dapat memainkan peran besar dalam memasok energi ke negara-negara Selatan, dimana sekitar 800 juta orang memiliki sedikit atau tidak ada akses terhadap energi, kata Sama Bilbao y León, Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia, dalam acara tersebut. 


Hari Reaktor Modular Kecil (Hari SMR) diselenggarakan di Dubai oleh Rosatom State Corporation dalam rangka Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP28). Acara ini dimoderatori oleh Sergey Brilev, Presiden Asosiasi Energi Global.


Bagi banyak negara berkembang, transisi energi berarti mereka kini mempunyai kesempatan untuk menggunakan energi, tegas Ibu Bilbao y León. “Energi nuklir berpotensi merevolusi kehidupan mereka dengan menyediakan energi yang terjangkau dan bersih selama 24 jam sehari, setiap hari,” katanya.



 Ibu Bilbao y León menambahkan bahwa PLTN dan SNPP khususnya tidak hanya dapat menghasilkan listrik, tetapi juga energi panas untuk memenuhi kebutuhan sektor perumahan dan industri, serta untuk desalinasi air dan menghasilkan hidrogen, amonia, dan bahan bakar sintetis. 



Selain itu, berkat intensitas modal yang lebih rendah, SNPP dapat diterapkan di negara-negara berkembang yang belum memiliki reaktor besar.



SNPP pertama di dunia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terapung (FNPP) Akademik Lomonosov, yang dioperasikan secara komersial pada tahun 2020 di pelabuhan Pevek, Daerah Otonomi Chukotka. Di antara fasilitas darat, SNPP berbasis darat pertama adalah ACP100, juga dikenal sebagai LingLong One, yang sedang dibangun di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan. 



Reaktor berkapasitas 125 megawatt (MW) ini akan terhubung ke jaringan listrik pada tahun 2026 dan akan mampu menghasilkan listrik 1 terawatt-jam per tahun, cukup untuk menyediakan listrik bagi 526.000 rumah tangga.



Terakhir, proyek SNPP darat pertama Rusia akan dilaksanakan di Yakutia pada tahun 2028. Proyek ini akan didasarkan pada reaktor air bertekanan RITM-200N, versi adaptasi dari reaktor seri RITM-200, yang digunakan untuk memasok pemecah es bertenaga nuklir dengan listrik. SNPP baru akan memiliki kapasitas minimal 55 MW dan masa pakai hingga 60 tahun.(Tim Liputan)

Editor : Aan

 

Share:
Komentar

Berita Terkini